WARTABUANA – Setidaknya delapan kepala negara atau pemerintahan asing telah menerima vaksin buatan China, menurut Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Hua Chunying pada Jumat (19/2).
Hua menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers ketika diminta mengomentari laporan yang berkaitan dengan vaksin China.
Menurut laporan media, negara-negara kaya telah mengamankan begitu banyak dosis vaksin buatan Barat, bahkan dalam beberapa kasus meneken kontrak pasokan vaksin hingga dua atau tiga kali lipat dari jumlah populasi mereka. Setelah tersingkir dari “perlombaan” untuk mendapatkan vaksin Barat, negara-negara berkembang mendapat pasokan vaksin China dengan sejumlah opsi untuk mengatasi pandemi. Vaksin China telah menjadi sumber paling andal bagi banyak negara berkembang dalam melawan pandemi COVID-19.
“Kami sangat senang mendengar kabar bahwa vaksin China dapat meringankan kebutuhan mendesak negara-negara terkait di momen krusial dalam memerangi pandemi ini,” ujar Hua.
Menurut Hua, banyak negara mengirim pesawat sewaan ke China untuk mengangkut vaksin, dan kepala negara atau pemerintahan dari banyak negara secara pribadi datang ke bandara untuk menyambut vaksin China.
Hua mengutip beberapa pemimpin asing yang mengatakan bahwa China tetap tidak lupa memberikan bantuan vaksin kepada negara-negara berkembang bahkan saat China sendiri juga membutuhkan vaksin, dan bahwa vaksin China bagaikan “cahaya di ujung terowongan.”
“Sejauh yang saya ketahui, setidaknya delapan kepala negara atau pemerintahan asing telah menerima vaksin China, yang menandakan kepercayaan mereka terhadap keamanan dan kemanjuran vaksin China,” ujar juru bicara itu.
Menekankan bahwa kerja sama internasional China terkait vaksin bertujuan untuk menjadikan vaksin tersebut sebagai barang publik global, Hua mengatakan semua pihak harus bersatu menolak nasionalisme vaksin, serta mempromosikan distribusi vaksin yang adil dan merata, terutama di negara-negara berkembang.
China akan terus mengembangkan kerja sama vaksin dengan negara-negara terkait melalui berbagai cara, serta memberikan kontribusinya sendiri guna meraih kemenangan dalam upaya mengalahkan pandemi COVID-19, tambah Hua. [Xinhua]