WARTABUANA – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Wang Wenbin pada Senin (8/2) mengatakan bahwa kebohongan tentang Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China yang dibuat oleh beberapa kekuatan anti-China dari Barat “merupakan lelucon belaka untuk memfitnah dan mencoreng China.”
“Upaya mereka untuk mencampuri urusan dalam negeri China melalui isu terkait Xinjiang tidak akan berhasil,” kata juru bicara itu dalam sebuah konferensi pers harian saat menanggapi pertanyaan media mengenai dua wawancara yang dilakukan oleh Ketua Komite Tetap Senat Pakistan untuk Urusan Luar Negeri Mushahid Hussain Syed dan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk China Ali Al Dhaheri.
Baru-baru ini, Senator Syed dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Xinjiang dan pertumbuhan populasi komunitas Uighur bertolak belakang dengan berita palsu yang disebarkan oleh beberapa politisi Barat.
Dalam wawancara lain, Duta Besar Dhaheri memuji perkembangan ekonomi dan pencapaian pengentasan kemiskinan di Xinjiang, seraya menyanjung langkah-langkah kontraterorisme dan deradikalisasi Xinjiang. Dia juga mengungkapkan harapannya untuk memperkuat kerja sama dengan China dalam bidang-bidang tersebut.
China menghargai Pakistan dan UEA atas sikap objektif dan adil mereka terhadap isu terkait Xinjiang, kata Wang, sembari menambahkan bahwa Ketua Syed dan Duta Besar Dhaheri dalam wawancara tersebut mengungkapkan pengalaman pribadi mereka saat mengunjungi Xinjiang, yang mencerminkan situasi nyata di daerah itu.
Wang mengatakan lebih dari 1.200 orang dari 100 lebih negara, termasuk pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), utusan asing untuk China, perwakilan tetap beberapa negara di Jenewa, reporter berita, dan orang-orang dari organisasi keagamaan, telah mengunjungi Xinjiang sejak 2018.
Dia mengatakan bahwa mereka yang mengunjungi Xinjiang telah menyaksikan stabilitas dan kemakmuran daerah itu serta memuji pengalaman Xinjiang dalam kontraterorisme dan deradikalisasi, yang patut diteladani.
Lebih lanjut, Wang mengatakan China mengundang lebih banyak pihak asing untuk mengunjungi Xinjiang dan mendapatkan pemahaman yang nyata tentang pertumbuhan ekonomi Xinjiang serta kehidupan masyarakatnya yang damai dan bahagia.
“Saya yakin semakin banyak negara seperti Pakistan dan UEA akan angkat suara demi keadilan,” katanya. [Xinhua]