WARTABUANA – China selalu yakin bahwa kembali bergabungnya Amerika Serikat (AS) dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) merupakan satu-satunya cara yang tepat untuk memecahkan kebuntuan terkait isu nuklir Iran, demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Hua Chunying pada Kamis (18/2).
Hua melontarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers ketika diminta berkomentar tentang laporan yang berkaitan dengan isu nuklir Iran.
Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Selasa (16/2) mengatakan Iran pada Senin (15/2) memberi tahu badan tersebut bahwa pihaknya akan berhenti menerapkan langkah-langkah transparansi sukarela di bawah kesepakatan nuklir Iran mulai 23 Februari mendatang. Langkah-langkah itu meliputi Perjanjian Pengamanan Komprehensif dan Protokol Tambahan. Menurut badan tersebut, Iran juga mencantumkan tujuh langkah terkait lainnya yang akan dihentikan. Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi kemungkinan akan berkunjung ke Iran pada Sabtu (20/2) guna mencari solusi yang dapat diterima bersama, yang akan memungkinkan badan itu untuk melanjutkan proses verifikasi yang diperlukan.
Seraya mengatakan bahwa isu nuklir Iran berada pada tahap kritis dengan adanya peluang maupun tantangan, Hua meminta semua pihak untuk memperkuat rasa urgensi mereka. Dia mendesak adanya kerja sama guna mengimplementasikan konsensus dari pertemuan para menteri luar negeri pada Desember lalu serta mendorong AS untuk segera kembali ke JCPOA tanpa mengajukan syarat dan segera mencabut semua sanksi terhadap Iran. Sementara itu, Iran harus melanjutkan penerapan JCPOA secara penuh.
China mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri, menghindari tindakan yang dapat memperburuk ketegangan, serta memberikan ruang bagi upaya diplomatik, ujarnya.
“China mendukung IAEA dan Iran dalam menangani isu pengamanan melalui dialog dan konsultasi, dan berharap bahwa semua pihak terkait dapat memainkan peran yang konstruktif dalam hal ini,” kata Hua. [Xinhua]