JAKARTA, WB – Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengatasnamakan Jaringan 98 mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mereshuffle kabinet kembali. Hal ini lantaran polemik Freeport, Pelindo II, bencana asap, gejolak perburuhan, fluktuasi dollar dan lain sebagainya, adalah dampak dari ketidakbecusan para menteri yang proasing.
“Berbagai aset strategis yang bisa dikelola sendiri malahan kembali dijual ke asing, contohnya Freeport, Pelindo II, beberapa bank besar dan lain-lain, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said dan pejabat terkait dengan berani bertindak tanpa menjaga kepentingan nasional dan kemaslahatan rakyat,” terang Juru Bicara Jaringan `98 Ricky Tamba, kemarin.
“Presiden Jokowi adalah orang baik, sederhana dan pekerja keras. Hanya saja banyak menteri yang ndablek, sontoloyo dan otaknya lumutan berjamur. Bukannya berjuang wujudkan Trisakti serta Nawacita janji Jokowi, malah telikung dan plintir kebijakan-kebijakan prorakyat,” imbuhnya.
Dalam hal perburuhan, sambung Ricky setahun pemerintahan Jokowi-JK selalu bergejolak. Jutaan buruh diberbagai tempat terus berdemonstrasi melawan kebijakan-kebijakan kontroversial Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri hingga kini. Beberapa kali Jokowi harus mengambilalih dan menyetujui tuntutan buruh.
“Selain itu bencana asap yang terus memakan korban dan fluktuasi dollar bukti nyata kelambanan kabinet dalam membantu Jokowi. Juga, banyak tuduhan miring bahwa para perusahaan pembakar lahan, mafia migas dan agen-agen asing, tak pernah disentuh karena dibekingi oknum pejabat penting,” tutur dia.
Jaringan `98 juga meminta Presiden Jokowi segera sapu bersih para pembantunya yang antirakyat pronekolim neoliberalisme. “Kami yakin masih banyak anak bangsa yang lebih berkompeten, cerdas, kreatif, inovatif dan nasionalis yang siap membantu mewujudkan Trisakti dan Nawacita janji Pilpres 2014. Reshuffle Kabinet Kerja adalah keharusan demi NKRI tercinta,” pungkas Ricky. []