JAKARTA, WB – Pemakai maupun pengedar narkoba semakin memprihatinkan belakangan ini. Ditambah kabar penggerebekan yang dilakukan oleh jajaran TNI AD di Kompleks Perumahan Kostrad, Jakarta Selatan pada Senin 22 Februari, yang menangkap seorang anggota DPR dan juga sejumlah anggota dari TNI AD serta Polisi. Karena itu Presiden Joko Widodo memerintahkan agar pemberantasan narkoba dilakukan lebih gencar lagi.
“Semua harus bersinergi, bergerak bersama-sama, mulai dari BNN, Polri, TNI, Kementerian Kumham, Bea Cukai, Kominfo, Kementerian Pendidikan, Kesehatan, Kementerian Sosial, semuanya harus bergerak betul-betul melakukan langkah yang terpadu,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Rabu (24/2).
Presiden Jokowi memerintahkan agar kementerian dan lembaga (K/L) tersebut menyatakan perang terhadap narkoba dan jaringan pengedar narkoba, dan juga menegakkan hukum lebih keras dan lebih tegas kepada jaringan-jaringan yang terlibat karena narkoba sudah merasuk kemana-mana.
“Tutup celah semua penyelundupan yang berkaitan dengan narkoba di pintu-pintu masuk, baik di pelabuhan maupun di bandara maupun di pelabuhan-pelabuhan kecil yang ada di negara kita,” pinta Presiden.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mengencarkan kampanye kreatif mengenai bahaya narkoba, serta melakukan rehabilitasi korban pencandu secara efektif, sehingga rantai penyalahgunaan narkoba bisa betul-betul terputus.
Menutup arahannya, Presiden Jokowi memerintahkan agar dilakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap lembaga pemasyarakatan (lapas), terutama lapas narkoba.
“Secara rutin sebulan dua kali, sebulan sekali lapas itu harus dicek secara mendadak baik oleh BNN dengan Polri dan di-back up oleh TNI karena peredaran di situ menurut saya mungkin lebih dari 50% dari peredaran yang ada,” tandas Jokowi. []