JAKARTA, WB – Pemerhati Politik Luar Negeri, Tengku Reza Syah, menyarankan jika presiden terpilih 2014, Joko Widodo, sebaiknya untuk memilih sosok yang lebih muda dari dirinya (Jokowi) untuk menduduki posisi sebagai menteri luar negeri (Kemenlu).
“Secara psikologis akan lebih mudah memerintah yang lebih muda. Itu artinya Jokowi yang kelahiran tahun 62, setidaknya bisa menunjuk yang lebih muda agar komunikasi yang terjalin lebih efektif,” ujar Reza saat menjadi pembicara bertajuk “Dinamika Politik Luar Negeri” di DPP Demokrat, Kamis (16/10/2014).
Reza menambahkan, memang tidak mudah bagi Jokowi untuk memilih sosok calon menteri agar duduk di kursi kemenlu, pasalnya seorang menteri luar negeri harus mempunyai skill komunikasi yang hebat dengan negara-negara lain.
“Menlu itu harus orang yang jeli, terukur dan harus punya kemewahan dimata Presiden. Tapi sekali lagi itu hak prerogratif presiden. Namun kalau mau menjalin kemunikasi yang efektif bisa memilih yang lebih muda,” ujarnya.
Keuntungan yang didapat jika Jokowi memilih menteri yang lebih muda, selain gampang untuk memerintah, di Indonesia itu menganut budaya “manut” kepada yang senior.
“Senioritas di Indonesia itu adat istiadat. Dimana yang muda akan selalu menghormati yang tua. Kalau siapa kandidatnya, banyaklah. Sebut saja seperti Dino Pati, dan Marty Natalegawa,” tandas Reza[]