JAKARTA, WB – Jakarta memiliki kualitas udara yang terburuk yang mengantarkan sebagai kota ketiga di dunia akibat pencemaran udara dari asap knalpot kendaraan.
“Ini disebabkan masih minimnya jumlah angkutan umum yang beralih ke bahan bakar gas,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Harris Pindratno beberapa waktu lalu.
Dikatakan Harris dari 70 persen pencemaran tersebut dari asap yang dikeluarkan mobil angkutan umum. Karena itu, dirinya berharap dibutuhkan peran serta pemerintah pusat untuk ikut membantu Pemprov DKI Jakarta.
“Makanya kita mohon dukungan pemerintah untuk segera memenuhi kebutuhan gas Pemprov DKI,” sambung dia.
Lebih jauh dia memaparkan kebutuhan gas perhari untuk Bajaj di Jakarta sekitar 9-10 Liter Setara Premium (LSP). Sedangkan untuk kendaraan angkutan umum enis Mikrolet, kebutuhan gas perhari sekitar 17 LSP.
“Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk transportasi di Ibukota, baru berjumlah 12 unit. Jumlah tersebut dinilai belum memadai untuk memenuhi kebutuhan gas bagi angkutan umum yang telah beralih ke BBG,” tandas dia. []