JAKARTA, WB – Ketua Indonesia Reserch Center (IRC), Yunita Mandolang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan metode penelitian yang dilakukan oleh IRC dengan lembaga-lembaga Quick Count yang lainnya. Bahkan Yunita siap untuk dilakukan audit terkait hasil Quick Count yang disampaikan oleh IRC.
“Kita siap audit. Kita mengambil 1800 TPS yang dijadikan sample, dan ada 300 TPS untuk cadangan, dengan menebar 3000 relawan di 33 provinsi terdiri dari 440 kota / kabupaten, 1640 kecamatan, 1723 kelurahan / desa dengan metodologi multistage random sampling,” papar Yunita di bilangan Cikini, Sabtu (12/7/2014).
Untuk mendukung keakuratan data penelitiannya, Yuanita mengaku menghabiskan dana Rp 2,5 miliar dengan 3000 relawan dan dibantu 120 orang supervisor untuk mendata di pusat. Selain mendata, para supervisor ini juga melakukan verifikasi data ulang ke tiap-tiap TPS dengan menghubungi no kontak ketua KPPS terkait jumlah suara total yang ada di formulir C1.
“Jadi kita siap diaudit. Karena kita sudah sesuai dengan standard ilmiah,” tandas Yunita.
Seperti ketahui, IRC terdaftar di KPU sebagai lembaga yang berhak melaksanakan jajak pendapat, atau survei dan hitung cepat Pemilu 2014, dengan sertifikat bernomor 023/LS-LHC/KPU-RI/II/2014. Penyelenggaraan survei IRC didanai oleh RCTI, Global TV, dan Sindo TV.
Dari hasil penelitian IRC Prabowo Subianto–Hatta Rajasa memperoleh 51,11 persen suara, dan Joko Widodo–Jusuf Kalla memperoleh 48,89 persen suara. []