JAKARTA, WB – Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberikan gelar Guru Bangsa oleh Universitas Prof Dr Mustopo (Beragama) di Jakarta. Penganugrahan gelar tersebut, diberikan atas jasa-jasanya kepada Negara Republik Indonesia.
Untuk penganugrahan gelar Guru Bangsa ini, SBY dinilai dalam 11 kriteria dalam perannya sebagai Presiden selama dua periode dan sebagai tokoh masyarakat. Selain itu, sebagai tamu kehormatan, SBY mempunyai hak untuk mengikuti semua kegiatan penting di Universitas Moestopo Beragama.
“Sebagai Guru Bangsa, SBY dinilai mempunyai wawasan yang luas, seorang pemikir, punya kearifan untuk mengatasi persoalan bangsa dan motivator bagi generasi muda,” ungkap Rektor Universitas Prof Dr Moestopo Jakarta, Prof. Dr. H. Sunarto, M.S.
Dalam rilisnya kepada media Senin (20/4/2012). Berikut 11 alasan mengapa SBY mendapat gelar Guru Bangsa;
Pertama, SBY memiliki penguasaan Keilmuan dan pengalaman yang luas dan juga kearifan yang nyata dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam permasalahan bangsa. Karenanya SBY juga memiliki otoritas untuk mengajak orang lain memperoleh pendidikan dan pencerahan.
Kedua, SBY dengan kearifannya telah menyatu ternyata mampu mengajarkan pikiran-pikiran dan konsep-konsep tentang kejernihan berpikir dan kesantunan berperilaku, membangun kerukunan dan harmoni kehidupan bangsa, penegakan hukum secara adil, dan membangun hubungan kehidupan antar bangsa yang harmonis.
Ketiga, SBY secara konsisten terus menerus memberikan semangat dan motivasi bagi generasi muda untuk memajukan negerinya dalam mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik.
Keempat, SBY telah menunjukkan kemampuannya dalam membimbing dan menyelamatkan bangsa dari berbagai krisis, sehingga berhasil menemukan jalan kehidupan yang lebih terang lebih maju dalam persaingan global.
Kelima SBY telah menjadi figur pemimpin tempat banyak pihak, baik dari dalam maupun luar negeri untuk meminta nasehat maupun berbagi pengalaman dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa.
Keenam, banyak yang patut ditiru dari SBY tentang komitmen dan konsistensi nya dalam mengemban tugas dan pengabdiannya, baik dalam ucapan, sikap maupun tindakannya. Dengan sabar SBY terus mengemban tugas meskipun kerap menghadapi kritik dan hujatan dalam alam keterbukaan dan kebebasan yang luas di Indonesia.
Ketujuh, SBY selama ini telah menunjukan sikap kenegarawanannya dalam mengemban tugas dan pengabdiannya, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, golongan dan partai, yang tercermin dalam kearifannya dalam mengelola berbagai persoalan dan suasana kritis yang kerap terjadi di negeri kita.
Kedelapan, dalam kapasitasnya sebagai salah satu World Leaders, sebagai Presiden, SBY aktif berperan dan berkontribusi nyata bagi terjaganya perdamaian dan keamanan internasional, termasuk resolusi konflik, serta agenda-agenda global lainnya.
Kesembilan, dunia telah menunjukkan kepercayaanya yang tinggi atas kepemimpinan dan keteladanan SBY. Dia telah menerima banyak penghargaan dari berbagai institusi dan komunitas Internasioanal.
Kesepuluh, setelah selesai mengemban tugas sebagai Presiden Republik Indonesia, SBY memperoleh kepercayaan untuk menduduki sejumlah jabatan baru.
Kesebelas, SBY telah menulis buku dan artikel, serta menulis puisi dan menciptakan lagu yang sarat dengan pesan-pesan moral dan kebajikan.
Tanpa henti SBY mengajak saudaranya rakyat Indonesia, untuk bersikap optimis, berfikir positif dan memiliki semangat harus bisa dalam membangun bangsa. Tulisan dan lagunya penuh dengan nilai-nilai kasih sayang, kerukunan dan toleransi, cinta tanah air, politik yang beretika kecintaan terhadap lingkungan dan sebagainya. []