JAKARTA, WB – Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, meminta kepada Presiden Jokowi agar memilih sosok Jaksa Agung yang bersih.
Menurut wasekjend PKS ini, figur calon Jaksa Agung bisa berasal dari kalangan internal maupun eksternal. Asalkan sosoknya itu bersih.
“Yang penting sapunya bersih, siapapun orangnya,” ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Kamis (6/11/2014).
Menurutnya, posisi kejagung sangat penting mengingat sampai saat ini masih banyak praktik kongkalikong hukum antara polisi dan kejaksaan. Atas dasar itulah kata dia, dibutuhkan Jaksa Agung yang bersih. Jika Jaksa Agung bersih maka segala tindak rekayasa hukum yang dilakukan polisi nantinya dalam menangani proses tuntutan, akan mampu diberantas.
“Jadi sudah tidak ada lagi sampah ini tidak sampai masuk ke dalam ruang persidangan, sekarang sampah itu masuk persidangan harus dicegah dan itu peran Jaksa Agung,” katanya.
Sementara itu, di lain pihak, Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman terlihat lebih menekankan agar Jokowi tak memilih Jaksa Agung yang tidak memiliki afiliasi terhadap partai politik.
Poltisi Partai Demokrat ini mengatakan, Jaksa Agung ke depan sebaiknya dipilih dari kalangan profesional, yang memiliki pengalaman pengetahuan yang mendalam tentang birokrasi kejaksaan. Kata dia, Jaksa Agung nanti, harus mengetahui secara persis problem utama yang dihadapi oleh kejaksaan selama ini.
“Jaksa Agung harus mampu menjadikan institusi ini sebagai lembaga penegak hukum yang independen dan bebas dari penyanderaan politik, bekerja bukan untuk melayani kepentingan politik serta kelompok tertentu,” tandasnya. []