JAKARTA, WB – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menanggapi pemberitaan saat ini yang menyebutkan dirinya akan menghambat jalannya pemerintahan Jokowi – JK, dalam wawancaranya dengan The Wall Street Journal dan Reuters, tak ubahnya hasil `pelintiran` media.
“Pemberitaan tersebut tidak benar dan sangat menyesatkan opini publik terhadap saya pribadi maupun Koalisi Merah Putih,” kata Hashim, dalam keterangan resminya yang diterima wartabuana.com, Jumat (10/10/2014).
Menurut Hashim, banyak isi dari berita-berita yang ditampilkan oleh media lokal dan nasional, berbeda dengan hasil wawancara dengan dua media internasional tersebut, baik dari isi konten dan juga konteksnya.
“Tulisan yang menyimpulkan bahwa saya dan atau KMP akan bertindak menghambat pemerintahan Jokowi adalah hal yang tidak benar dan merupakan manipulasi besar yang tidak bertanggung jawab,” tegas Hashim.
Dia juga menambahkan, dalam proses wawancara dengan media asing tersebut dirinya menjawab beberapa pertanyaan terkait sikap dan posisi Koalisi Merah Putih (KMP) terhadap pemerintahan baru nantinya.
Dikatakan bersikap konstruktif dan proaktif terhadap pemerintahan Jokowi, lanjut Hasyim, konstruktif yang dimaksud yakni, akan mendukung segala kebijakan yang akan berdampak baik bagi rakyat Indonesia, menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan dasar negara Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
“Sedangkan yang bersifat proaktifnya berarti mengawasi, mengkritik dan mengkoreksi kebijakan pemerintah yang akan mungkin merugikan rakyat, merusak keutuhan NKRI serta yang tidak sesuai dengan Pancasila, UUD 45 maupun Bhineka Tunggal Ika,” ungkapnya.
Karena itu ia menilai, tindakan memenggal, memanipulasi lalu menyajikannya sebagai berita kepada publik, sangat jauh dari prinsip berintegritas, profesional, berimbang dan menjaga kebebasan pers yang bertanggung jawab berdasarkan Pancasila.
“Kenyataan ini memprihatinkan karena tidak saja merugikan pihak yang dijadikan korban tetapi merupakan tindakan yang sangat membodohi rakyat dan tidak memberi kontribusi positif apapun,” tandasnya. []