JAKARTA, WB – Dalam persidangan, pengamat Partai Komunis Indonesia (PKI), Alfian Tanjung, mengatakan bahwa pernyataannya yang menyebut angka 85% kader PKI ada di tubuh PDIP merupakan nukilan dari perkataan Ribka Tjiptaning.
“Keluarnya angka tersebut dari perhitungan matematikanya, bahwa pada tahun 2002 di Lativi (sekarang tvOne) ada salah satu kader PDIP yang namanya, Ribka Tjiptaning, yang menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia, dan itu pun menurut yang bersangkutan semua itu memilih partai tersebut (PDIP),” katanya seusai persidangan lanjutan kasus yang menderanya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Dia menambahkan, perkataan Ribka itu menunjukkan bahwa puluhan juta kader PKI tersebut ikut membesarkan atau ikut berpartisipasi ke PDIP. Lalu di tahun 2014 mereka punya suara pemilu sekitar 23,6 juta.
“Itukan menurut logika demografisnya, antara kematian dan angka kelahiran kita tahu lebih banyak angka kelahiran. Lalu dengan adanya rentang waktu dan juga angka dari 20 juta kader PKI dan 23 juta suara, ditemukan angka sekitar 84,6 atau kira-kira 85%,” jelasnya.
Alfian juga menyampaikan dalam persidangan, bahwa sesungguhnya gerakan PKI memang sebuah gerakan yang berbahaya bagi negara Indonesia. PKI pun saat ini disebutnya masih penasaran untuk kembali melakukan kerja-kerja yang sebetulnya akan berujung pada kudeta perebutan kekuasaan.
“Sebenarnya mereka masih bermimpi mereka berhadapan dengan para tentara, bhayangkara, para aparat, dan semua warga negara yang secara historis tidak pernah memiliki permakluman terhadap eksisnya sebuah partai yang sekarang pura-pura kagak sebenarnya iya, gitu ya yang sekarang mereka lakukan,” katanya.
Politisi PDIP Ribka Tjiptaning merupakan anak anggota PKI yang berani bicara secara blak-blakan, bahkan mengaku bangga. Dalam berbagai kesempatan, wanita yang akrab disapa Ning ini juga sempat menulis buku “Aku Bangga jadi Anak PKI”.[]