JAKARTA, WB – Melalui Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Duterte, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama dibidang keamanan maritim.
Kedua negara sepakat untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi kedua negara, seperti persoalan kuota haji dan pemberantasan narkoba.
Sebelum memulai pembicaraan bilateral, Jokowi menyebut kunjungan yang dilakukan oleh Presiden Duterte hari ini merupakan kunjungan yang tepat.
“Ini merupakan momentum angka perdagangan kedua negara, semakin menunjukkan peningkatan di tengah tren pertumbuhan ekonomi dunia yang menunjukkan hal sebaliknya.
“Kunjungan Yang Mulia dilakukan pada saat yang tepat. Kunjungan ini memberikan semangat baru bagi upaya-upaya peningkatan kerja sama kedua negara,” Beber Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016).
Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyatakan mendukung keketuaan Filipina di ASEAN.
“Tahun depan Filipina akan menjadi ketua ASEAN dan tahun depan ASEAN akan memasuki usia yang ke-50. Indonesia memberikan dukungan penuh bagi keketuaan Filipina di ASEAN,” ungkapnya.
Senada dengan Jokowi, Presiden Duterte juga sepakat untuk mengawali pembicaraan peningkatan kerja sama kedua negara, utamanya dalam hal keamanan perairan.
Duterte sekaligus memohon maaf kepada Jokowi terkait dengan sering terjadinya peristiwa penyanderaan awak kapal Indonesia di perairan Filipina.[]