WARTABUANA – Para ilmuwan Australia membuat sebuah peta sekitar 3 juta galaksi dalam kecepatan tertinggi menggunakan teleskop radio.
Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada Selasa (1/12) mengungkapkan bahwa dengan menggunakan teleskop Australian Square Kilometer Array Pathfinder (ASKAP), para peneliti dapat memetakan seluruh langit selatan dalam 300 jam, menciptakan sebuah atlas baru alam semesta.
Peta tersebut, yang terdiri dari 903 citra gabungan yang diabadikan oleh penerima (receiver) canggih ASKAP, mencakup kurang lebih 3 juta galaksi yang letaknya jauh, dengan sekitar 1 juta di antaranya belum pernah terlihat sebelumnya.
David McConnell, astronom CSIRO sekaligus pemimpin proyek tersebut, mengatakan semua itu membuktikan bahwa survei all-sky dapat dilakukan dalam hitungan mingguan, bukan tahunan, membuka peluang untuk berbagai penemuan luar angkasa jauh.
“Sensus alam semesta ini akan digunakan oleh para astronom di seluruh dunia untuk menjelajahi apa yang tidak diketahui dan mengkaji segala sesuatu, mulai dari terbentuknya bintang hingga bagaimana galaksi dan lubang hitam supermasifnya berevolusi dan berinteraksi,” ujarnya dalam rilis media.
“Untuk pertama kalinya, ASKAP memperlihatkan kemampuannya, yakni membuat peta alam semesta yang lebih mendetail dibanding sebelumnya, dan dengan kecepatan tertinggi. Kami memprediksi akan menemukan puluhan juta galaksi baru dalam survei-survei mendatang.”
Larry Marshall, kepala eksekutif badan ilmu pengetahuan nasional itu, mengatakan proyek tersebut menyatukan infrastruktur kelas dunia dengan keahlian ilmiah.
“ASKAP menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru untuk pertanyaan yang telah ada sejak zaman dahulu tentang misteri alam semesta dan memperlengkapi para astronom di seluruh dunia dengan terobosan baru untuk memecahkan berbagai tantangan,” lanjutnya.
“Semua itu dimungkinkan oleh receiver inovatif hasil pengembangan CSIRO yang memiliki teknologi phased array feed, membuat ASKAP dapat menghasilkan lebih banyak data mentah dengan lebih cepat dibandingkan seluruh lalu lintas internet Australia.” [Xinhua]