BANJARMASIN, WB – Ideologi Khilafah yang diusung dan selalu dikampanyekan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pasti akan menimbulkan penolakan. Jika dipaksakan, sangat rentan memicu terjadinya konflik horizontal. Rakyat Indonesia sangat menjaga ideologi Pancasila yang selama ini sudah terbukti menjadi alat pemersatu kebhinekaan.
Agar keberadaan HTI yang belakangan ini tengah melancarkan kegiatan dengan isu Masarah Panji Rasulullah bisa diterima masyarakat, banyak kalangan mendesak kelompok ini berhenti berfikir tentang penerapan konsep Khilafah dan segera kembali mengakui Pancasila sebagai dasar negara.
Hal itu juga yang diminta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Taufiq Sugiono yang mendesak HTI menyesuaikan dasar organisasinya dengan ideologi Pancasila. Desakan itu disampaikan Menurut Taufiq, terkait pembubaran tabligh akbar Masarah Panji Rasulullah HTI Kalimantan Selatan di Taman Bekantan, Kota Banjarmasin, Minggu lalu.
“Kalau dibiarkan pasti terjadi konflik, jadi kegiatannya jangan di ruang publik. Memang HTI perlu meluruskan ideologinya yang ingin membangun daulah khilafah, itu bersimpangan dengan Pancasila,” kata Taufiq Sugiono, Jumat (21/4/2017).
Taufiq menegaskan, Pancasila sudah menjadi ideologi bangsa atas dasar kemajemukan di tengah masyarakat. HTI boleh saja menyampaikan aspirasi asalkan tidak bertentangan dengan hukum tertulis dan hukum tidak tertulis yang berkembang di masyarakat.
“Silakan berkegiatan sejauh tidak berdampak negatif di masyarakat,” kata bekas juru bicara Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan itu.
Taufiq mengklaim pemikiran HTI sejatinya berpotensi menjurus ke aksi radikal. Itu sebabnya, ia meminta HTI Kalimantan Selatan tetap berpedoman Pancasila ketika menyebarkan dakwah keagamaan. “HTI harus memilih untuk kepantasan bertindak sesuai Pancasila,” ucap Taufiq.
Menurut dia, kerukunan umat beragama cukup kondusif di Kalimantan Selatan. Pihaknya terus menggencarkan kerukunan beragama di tengah pluralisme masyarakat. “Agar umat beragama punya wawasan utuh dan kehidupan sosial tidak ada distorsi,” kata Taufiq Sugiono.
Sebelumnya Kepolisian Resor Kota Banjarmasin membubarkan kegiatan HTI Kalimantan Selatan bertajuk Masarah Panji Rasulullah di Taman Bekantan pada Minggu (16/4/2017) lalu. Polisi menghalau ratusan massa HTI yang sudah tiba di lokasi. HTI menggeser kegiatan Masarah Panji Rasulullah di Hotel Golden Tulip dan Hotel Royal Jelita. []