JAKARTA, WB – Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo mengaku prihatin atas kian terpuruknya perekonomian tanah air. Pria yang juga pengusaha sukses ini mencatat, perekonomian Indonesia bergerak dan tumbuh kearah yang salah. Dikatakan salah karena sasaran yang dituju oleh pemerintah saat ini lebih banyak terfokus pada ekonomi menengah keatas dan bukan masyarakat menengah kebawah.
“Kondisi ekonomi kita saat ini sudah masuk dalam kategori lampu kuning yang artinya sebentar lagi akan memasuki lampu merah. Hal inilah yang menjadi dasar bagi saya kenapa dari pengusaha terjun menjadi politisi,” ujar pria yang kerap disapa HT, dalam Dialog Kebangsaan dan Buka Puasa Bersama Jurnalis dibilangan Cikini, Rabu (15/7/2015).
Suami dari Liliana Tanaja Tanoesudibjo ini menambahkan, pentingnya untuk memberikan kesetaraan kesenjangan ekonomi diberbagai level. Pasalnya jika kesenjangan sosial menyempit maka pertumbuhan ekonomi dinegara ini akan lebih baik. Dan untuk mencapai itu, pengusaha yang pernah masuk pada posisi ke -22, orang terkaya dari majalah Forbes itu nyarankan adanya fokus pendanaan yang diberikan secara merata kebawah, seperti petani, nelayan serta buruh.
“Negara ini harus punya catatan dan program untuk mengklasifikasi manakah yang kelas bawah dan mana yang menengah. Jika dana pertumbuhan yang diberikan marata maka akan lebih baik. Jika kesenjangan sosial dipersempit maka aktifitas ekonomi nasional akan lebih maksimal,” urainya.
Terkait polemik tersebut, HT sendiri enggan menyalahkan tim ekonomi pemerintahan presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla, dalam kabinet kerja yang saat ini seperti tidak berjalan baik. Menurutnya, tim ekonomi bentukan presiden saat ini bukan dikatakan gagal tapi belum terlihat hasilnya.
“Saya katakan tim ekonomi bukan gagal, tetapi tim ekonomi negara ini belum terlihat hasilnya. Tim ekonomi kita setelah lebaran juga tidak akan lebih baik,” tandasnya.[]