THAILAND, WB – Seorang sopir taksi harus berhadapan dengan pihak hukum pemerintahan Thailand setelah kedapatan menghina keluarga kerajaan.
Hal itu bermula karena ada seorang penumpang yang menggunakan jasa taksinya melaporkan isi pembicaraan mereka selama di perjalanan.
Seperti dilansir dari laman Thailand, Prachatai, penumpang yang diketahui seorang dosen ini terlibat pembicaraan selama perjalanan dengan sang supir. Namun pembicaraan tersebut ternyata sedikit `menyerempet` mengenai ketidaksetaraan masyarakat Thailand.
Dosen itu merekam pembicaraannya dengan sang sopir dan hasil rekaman tersebut kemudian langsung diserahkan ke pihak polisi. Atas perbuatannya, sopir taksi berusia 43 tahun itu kini ditahan di kantor polisi Phaya.
Ini bukan kali pertama hukum penghinaan terhadap Raja diberlakukan di Thailand. Menurut laman The Diplomat, di tahun 2005 silam, sebanyak 33 dakwaan Lese Majeste diproses hingga ke pengadilan.
Angkanya kian meningkat di tahun 2007 menjadi 126, tahun 2009 ada 164 kasus. Bahkan, saat Thailand dipimpin mantan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva jumlah kasusnya mencapai 478 di tahun 2010.[]