WARTABUANA – Hobi makan daging anjing dan kucing biasanya lebih mudah ditemui di wilayah Timur seperti Cina dan Vietnam. Namun siapa sangka ternyata beberapa wilayah pedalaman Swiss juga ikut melakukan praktek ini.
Surat kabar nasional Swiss, The Tages Anzeiger, menyebutkan bahwa masyarakat petani di Appenzell dan St Gallen biasa membunuh anjing dan kucing untuk menjadi bahan konsumsi mereka.
Namun biasanya daging anjing terutama dari ras Rottweiler menjadi favorit masyarakat di sana karena dianggap mengandung daging lebih banyak dan sedikit bulu.
Menurut MailOnline, petani-petani di wilayah tersebut biasanya punya pengembangbiakan khusus untuk anjing dan kucing yang distok khusus. Namun soal penyembelihan, biasanya mereka menyerahkan hewan favorit manusia ini kepada tukang jagal.
Di sana, hidangan yang terkenal yaitu mostbröckli, biasanya terbuat dari daging sapi atau ham yang dimarinasi bumbu, namun di wilayah ini diganti dengan daging anjing atau kucing.
“Tidak akan ada yang sadar daging apa yang digunakan jika Anda mempersiapkannya dengan presentasi yang baik,” ujar seorang petani.
Walaupun daging anjing di Swiss tidak diperjualbelikan ke luar negeri, tindakan pembunuhan anjing dan kucing ini dianggap sebagai tindakan illegal.
Di Cina, setiap pertengahan tahun di kota Yulin merupakan pusat konsumsi daging anjing terbesar di dunia. Ribuan anjing dijual dalam keadaan mati, siap dibeli oleh banyak orang yang datang mengunjungi festival ini.
Namun selama beberapa tahun terakhir, festival Yulin ini mendapat kecaman dari berbagai belahan dunia sehingga mulai diadakan secara diam-diam. []