JAKARTA, WB -Jebloknya suara Partai Hanura pada Pemilu Legeslatif 2014 dinilai sebagai kesalahan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) yang diketuai oleh Hary Tanoesoedibjo (HT) sekaligus bakal calon wakil Presiden mendampingi Wiranto.
Hal itu disampaikan, oleh Wakil Skretaris Jendral Partai Hanura, Kristiawanto. Ia mengatakan pokok persoalan jebloknya Hanura tidak lain karena sikap HT yang terlalu memaksakan diri untuk dicalonkan sebagai cawapres.
“Sikap Hary Tanoesoedibjo sangat menyedihkan, ia sudah menjadi masa lalu,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (6/5/2014).
Terlebih menurutnya, HT masih menayangkan iklan Hanura yang memuat pasangan bakal calon presiden Wiranto dengan dirinya di sebuah stasiun televisi. Tindakan demikian dinilai juga melecahkan Hanura karena partai ini sudah tidak mungkin bisa mencalonkan presiden.
Selain itu, Kristiawanto juga menganggap iklan-iklan tersebut malah akan membelenggu Ketua Umum Hanura Wiranto untuk membuka komunikasi dengan partai lain dalam menjajagi koalisi. Ia pun meminta kepada HT untuk segera menghentikan iklan demi masa depan partai.
“Sangat naif sekali. Saya memandang iklan tersebut tidak ada manfaatnya, justru membelenggu dalam menentukan arah koalisi. Hentikan iklan itu karena pemilu sudah usai dan perolehan Hanura tidak signifikan,” pungkasnya.
Selain Kristiawanto, Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi juga menuntut Hary Tanoe mundur karena tak mampu menjalankan tugas dalam memaksimalkan kemenangan Hanura. Berdasarkan hasil hitung cepat, Hanura berada di posisi 10 dan hanya mendapatkan 2% suara jauh dari target.[]