JAKARTA, WB – Entah ingin menyindir atau memuji, yang jelas sistem yang dianut dalam pemerintahan Indonesia saat ini, dinilai oleh Wakil Ketua Komisi XI dari partai Golkar, Harry Azhar Azis, sebagai sistem demokrasi yang nikmat.
Alasan ungkapan kata demokrasi nikmat kata suami dari Dr. Amanah Abdulkadir, itu adalah, berbagai kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya, seolah berhasil ditutup-tutupi oleh pemerintahan selanjutnya.
“Pak SBY, memperbaiki kesalahan-kesalahan pemerintahan sebelumnya dan nanti diperbaiki oleh pemerintahan Pak Jokowi. Jadi, kalau Pak Jokowi lima tahun atau lebih memimpin, kesalahan yang dilakukan Pak Jokowi, akan ditutup sama pemerintahan selanjutnya,” ujar Azhar di bilangan Cikini, Sabtu (30/8/2014).
Namun dari sistem saling tutup-menutupi itu lanjut pria kelahiran Tanjung Pinang ini, justru akan melahirkan tokoh-tokoh atau pemimpin yang terbaik.
“Nanti rakyat memilih orang yang lebih baik dari Pak Jokowi. Itu pasti. Itulah demokrasi,” ujarnya kembali.
Sisi berpaham demokrasi yang memunculkan perbedaan, selain akan memunculkan tokoh terbaik, kata Azhar, juga akan menghasilkan keputusan yang berkerakyatan. Salahsatunya contohnya adalah pola Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
“Pola-pola itu kedepan akan diganti dengan kartu pintar dan kartu sehat, misalnya. Itu menurut saya satu pilihan kedepan yang juga akan memerlukan anggaran besar,” tutup Azhar. []