JAKARTA, WB – Pengurus Nasional Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) Jatiwaringin Raya hari ini melaporkan Soekmawati Soekarno Putri ke Bareskrim Mabes Polri. Puisi adik kandung Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dianggap melecehkan agama Islam.
“Kami melaporkan Sukmawati karena puisinya melecehkan syariat Islam, pasal yang kami duga dilanggar oleh yang bersangkutan adalah pasal 156a KUHP tentang penistaan agama,” ungkap Ketua GMII Rian Rehalat di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Rehalat menekankan pelaporan berdasarkan isi puisi yang membandingkan syariat Islam dengan hal yang tidak sebanding. “Masa iya membandingkan cadar dengan konde, lalu yang paling kami tekankan adalah adzan mengapa disamakan dengan kidung yang bisa berarti nyanyian atau tulisan, sedangkan ini adalah hal yang sakral bagi umat Islam,” ungkap Rehalat.
Lebih jauh, Rehalat menyesalkan sikap Sukmawati yang membela diri dan enggan meminta maaf ataupun menyesal. “Kita merasa dilecehkan, karena budaya ketimuran yang kita anut. Jika tidak paham syariat, maka diam saja,” ujarnya.
Bukti yang dibawa pelapor berupa video durasi 3 menit dan lampiran dokumen beberapa media online berisi teks puisi Sukmawati. Saksi yang dihadirkan adalah yang menyimak puisi dari Youtube dan menjadi kesaksian bahwa ada pelecehan dalam pidato tersebut.
Berikut isi dari puisi berjudul “bu Indonesia” karya Sukmawati Soekarnoputri:
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya. []