JAKARTA, WB – Tren titik panas (hotspot) di Sumatera kembali naik setelah selama lima hari terakhir mengalami penurunan. Satelit Terra Aqua pada Senin (21/9) pukul 05.00 WIB mendeteksi di Sumatera 399 titik yaitu Jambi 39, Kepulauan Bangka Belitung 19.
“Selanjutnya Kepulauan Riau 1, Lampung 20, Riau 189, Sumatera Barat 2, Sumatera Selatan 124, Sumatera Utara 5. Sedangkan di Kalimantan 208 titik tersebar di Kalimantan Barat 11, Kalimantan sel 6, Kalimantan Tengah 154, Kalimantan Timur 33, dan Kalimantan Utara 4,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya, Jakarta, Senin (21/9/2015).
“Hotspot di Riau mengalami peningkatan. Kebakaran hutan dan lahan marak terjadi di Pelalawan, Kampar dan Inhu. Taman Nasional Tesso Nelo pun terbakar. Ada dua hal penyebabnya yaitu api yang awalnya sudah padam kemudian menyala lagi. Yang kedua karena pembakaran baru,” sambung dia.
Dikatakan Sutopo jarak pandang pada hari ini pukul 06.00 WIB di Pekanbaru 6.000 m, Padang 4.000 m, Jambi 400 m, Palembang 2.000 m, Pontianak 2.000 m, Ketapang 1.200 m, Sampit 100 m, Palangkaraya 200 m, Muara Teweh 1.00 m, Sanggu-Buntok 100 m, dan Banjarmasin 500 m.
“Kualitas udara di Pekanbaru 136 sedang, Palembang 162 tidak sehat, Pontianak 88 sedang, Banjarbaru 136 sedang. Hal ini mengindikasikan secara umum kondisi mulai membaik,” terang dia.
Sementara penderita infeksi saluran pernafasam akut (ISPA) di Kalimantan Barat tersebar 21.130 jiwa, Kalimantan Tengah 3.096 jiwa, Jambi 20.826 jiwa dan Riau 30.144 jiwa.
“Pemadaman darat terus dilakukan dengan mengerahkan sekitar 12.000 personil dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan lainnya di enam provinsi. Pemadaman udara dilanjutkan menggunakan 17 helikopter untuk water bombing dan empat pesawat untuk TMC,” imbuh dia.
Hari Minggu (20/9) lanjut dia telah dilakukan water bombing di Kalimantan Barat 54 sorti (1.655 penyiraman), Jambi 1 sorti (33 penyiraman), Sumatera Selatan 23 sorti, Kalimantan Tengah 4 sorti (47 penyiraman), Kalimantan Selatan 3 sorti (52 penyiraman).
“Penegakan hukum terus dilakukan Polri dan PPNS. Di Kalimatan Tengah ada 48 kasus (3 korporasi, 45 orang tersangka), di Riau (21 korporasi, 47 orang tersangka), Sumatera Selatan (4 korporasi, 26 orang tersangka), Jambi (27 orang tersangka),” tandas dia. []