WARTABUANA – Bukan hanya pekerja seks wanita saja yang bisa mendulang uang dalam jumlah besar, Josh Brandon membuktikan dirinya berhasil menjadi gigolo termahal di dunia dengan penghasilan mencapai Rp 5,7 milyar per tahunnya!
Saking mahalnya tarif jasa seks yang diberikan oleh pria asal Inggris ini, untuk menghabiskan waktu semalam dengannya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 76 juta. Namun popularitasnya di kalangan male escort justru semakin meningkat.
Dalam wawancara bersama The Guardian, Josh mengaku dari penghasilannya melalui industri seks, saat ini ia juga menjalani beberapa bisnis makanan. Namun bisnis-bisnis kecil tersebut hanya menjadi sampingan semata.
“Walaupun saya berprofesi sebagai pekerja seks, saya tidak melayani permintaan seksual klien yang tidak aman. Bahkan bondage pun tidak. Namun saya senang mengontrol saat berada di atas ranjang,” ujar Josh.
Menurut Josh, profesinya saat ini lebih pas disebut sebagai escort atau pendamping jika dibandingkan sebagai prostitusi. Ia mengaku punya beberapa klien bertubuh cacat yang tidak bisa melakukan hubungan seksual, dan hanya butuh teman bicara saja.
Dengan penampilan yang lebih ke arah feminin daripada maskulin, Josh lebih laris dibooking oleh kaum gay. Bahkan banyak pria biseksual yang mengaku lebih senang berkencan dengan Josh dibandingkan kencan dengan wanita.
Keberhasilan Josh dalam dunia escort membuatnya menjadi “tokoh” di kalangan pekerja seks. Banyak orang yang khusus meminta saran padanya ketika berminat memasuki industri ini.
“Banyak orang berminat untuk menjalani profesi escort. Namun jika Anda tidak mendengarkan saran-saran saya, Anda sangat mudah untuk jatuh dan bahkan terlibat dengan obat-obatan terlarang. Harus sangat berhati-hati dalam menjalani bisnis ini,” ujarnya.
Kelainan Seks
Sejak masih berusia belasan tahun, Josh tumbuh menjadi remaja tampan yang sebenarnya digilai oleh banyak remaja wanita. Namun sejak kecil, ia sadar hanya tertarik bergaul dengan teman-teman pria saja.
Josh mengaku sempat memacari beberapa wanita, namun menjadi sebuah paksaan berat bagi dirinya. Ibu Josh yang terbuka akan kelainan seksual putranya, mendorong Josh untuk berterus terang kepada semua orang bahwa ia seorang gay.
Awalnya, Josh berminat untuk memulai karir di dunia modelling. Namun berkali-kali gagal masuk ke dunia fesyen, Josh baru memutuskan untuk menjalani karir di dunia escort.
Dalam profesinya yang beresiko ini, Josh mengaku sudah dua kali jatuh cinta dengan kliennya sendiri. Namun ia sadar dengan profesinya ini, ia akan sulit menemukan cinta. Yang jelas, hingga beberapa tahun ke depan Josh tetap akan mempertahankan hobinya ini. []