WARTABUANA – Jika dulu, Gerhana Matahari Total (GMT) hanya bisa `dinikmati` masyarakat yang daerahnya terkena dampak peristiwa alam tersebut, kini GMT bisa dijadikan sarana wisata.
Untuk itu Kementerian Pariwisata mengajak beberapa daerah yang terlewati oleh GMT untuk membuat paket wisata yang sekiranya bisa mengundang wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, alasan GMT 2016 menjadi momentum meningkatkan kunjungan wisman karena peristiwa tersebut banyak diminati oleh kalangan astronom dan peneliti, komunitas astronomi, fotografer, maupun wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal termasuk masyarakat setempat.
“Sebagai perbandingan, ketika terjadi GMT 2012 di Queensland, Australia berhasil menarik sebanyak 60 ribu pengunjung termasuk 1.200 peneliti dari Jepang yang datang dengan mencarter pesawat. Peristiwa tersebut mempunyai nilai promosi yang tinggi karena disaksikan sekitar 20 juta orang lewat NASA live broadcast,” kata Menpar di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Arief menambahkan, GMT 2016 memiliki keistimewaan tersendiri bagi Indonesia karena merupakan jalur totalitas gerhana matahari, dan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat mengamati fenomena GMT dari daratan.
“Peristiwa GMT 2016 akan menjadi daya tarik pariwisata atau special interest bagi para historical, education, astromical research, photography, dan traveling dan diharapkan akan menggerakan mereka untuk mengunjungi daerah destinasi wisata yang akan dilalui gerhana matahari total tersebut,” tegas Arief Yahya.
Dari 12 provinsi yang akan dilintasi GMT 2016 masing-masing telah mempersiapkan event menarik. Seperti Provinsi Sumsel mempersiapkan event seperti, glowing night run, ritual komunitas supranatural, performance budaya, festival lomba foto internasional, pertunjukan barongsai sepanjang 30 meter, pelepasan lampion, dan tour edukasi untuk anak sekolah bekerjasama dengan LAPAN.
Pariwisata tahun ini menargetkan kunjungan 12 juta wisman dengan perolehan devisa sebesar Rp 172 triliun serta mendorong pergerakan wisnus berwisata di dalam negeri sebanyak 260 juta perjalanan dengan uang yang dibelanjakan sebesar Rp 223,6 triliun.
“Sektor pariwisata diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 5% serta menciptakan lapangan kerja sebanyak 11,7 juta tenaga kerja,” kata Menpar
GMT merupakan fenomena alam yang sangat menarik untuk diamati. Perubahan dari terang ke gelap di pagi hari atau siang hari tentunya mengundang keingintahuan masyarakat untuk melihat apa yang terjadi. Jalur GMT tersebut bermula dari Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit (Kalimantan Tengah), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara).
Wilayah Indonesia yang di luar jalur GMT bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS). Puncak gerhana di wilayah barat sekitar 07.20 WIB, wilayah tengah sekitar 08.35 WITA dan wilayah timur sekitar 09.50 WIT. [byl]