JAKARTA, WB – Kepala Pusat Daata Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan penanganan dampak gempa 6,2 Skala Richter yang menimpa wilayah Kabupaten ALOR, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih dilakukan.
“Gempa 6,2 SR terjadi pada 4 November 2015 pukul 10.44 WIB dengan kedalaman 89 km. Ratusan rumah mengalami kerusakan. Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat BNPB pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB di wilayah Kecamatan Alor Timur sedikitnya 612 unit rumah rusak ringan, sedangkan di Kecamatan Alor Selatan terdapat tiga unit rumah tusak ringan. Begitu juga di empat kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Alor Timur Laut, Lembut, Teluk Mutiara dan Alor Tengah Utara masing-masing pada wilayah tersebut rumah warga yang mengalami rusak ringan ada 52 unit,” papar Sutopo.
“Sementara rumah korban yang rusak berat ada 283 unit diantaranya di Kecamatan Alor Timur, Alor Selatan, Alor Timur Laut, Lembur. Beberapa fasilitas pendidikan juga mengalami rusak berat ada sepuluh bangunan di Alor Timur dan satu bangunan di Alor Selatan,” imbuh Sutopo.
Akibat gempa tektonik juga berdampak pada fasilitas kesehatan yang berada di Kecamatan Alor Timur dimana sepuluh bangunan mengalami kerusakan yang cukup berat.
“20 bangunan fasilitas Ibadah mengalami kerusakan di Kecamatan Alor Timur dan Alor Timur Laut,” ungkap Sutopo seraya menambahkan fasilitas ibadah di beberapa wilayah juga mengalami rusak yang ringan diantaranya di Alor Timur, Alor Timur Laut, dan Alor Tengah Utara,” tutur Sutopo.
Sutopo menambahkan musibah ini juga menelan korban jiwa. “Luka ringan satu orang di Desa Maritaing Kecamatan Alor Timur dan luka berat dua orang di Desa Maritaing dan Desa Subo,” ungkap Sutopo.
Menurut Sutopo BNPB juga melakukan upaya memperbarui data kerusakan akibat gempa tersebut dengan melibatkan SKPD di Kabupaten Alor dengan membuka posko lapangan di tujuh lokasi yaitu di Kecamatan Alor timur (4 posko), Kecamatan Alor selatan (2 posko) dan Kecamatan Alor timur laut (1 posko).
“Membuka Posko Tanggap Darurat di Kabupaten Alor dan menyusun struktur organisasi Tanggap Darurat. Melakukan inventarisasi sumber daya,logpal dan obat-obatan serta alat kesehatan. Melaksanakan Rapat Koordinasi tingkat Kabupaten terkait gempa yang terjadi. BPBD Kabupaten Alor membuka dua lokasi posko pengungsi di Kecamatan Alor timur dan di Kecamatan Teluk Mutiara (Kota),” ujar Sutopo yang juga menuturkan BPBD Provinsi NTT sedang mempersiapkan kebutuhan logistik jika diperlukan dan Tim BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi dan Kabupaten serta pendampingan posko. []