WARTABUANA – Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA) meraup laba bersih senilai 29 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.334) pada 2020, turun 99 persen secara tahunan (year on year/yoy) sebagai akibat dari penurunan produksi dan permintaan secara global di tengah pandemi COVID-19.
Stellantis NV, merger transatlantik antara FCA dan French Groupe PSA, mengumumkan laporan keuangan kuartal keempat dan tahunan untuk FCA di situs webnya pada Rabu (3/3). Ini merupakan tahun terakhir bagi Stellantis NV untuk merilis laporan keuangan FCA secara terpisah.
Pendapatan tahunan FCA berjumlah 104,839 miliar dolar AS pada 2020, turun 20 persen (yoy). Sementara itu, pendapatan sebelum pajak perusahaan itu mencapai 4,526 miliar dolar AS atau turun 44 persen, dan penghasilan per sahamnya berjumlah 0,02 dolar AS.
Arus kas bebas industri FCA berjumlah 755 juta dolar AS di sepanjang 2020, turun 70 persen dari awal 2020, sementara pengeluaran finansial bersih tercatat di angka 1,195 miliar dolar AS, naik 1,7 persen.
Pada kuartal keempat, laba bersih FCA turun 1 persen (yoy) menjadi 1,888 miliar dolar AS.
Berdasarkan wilayah, pendapatan FCA sebelum bunga dan pajak di Amerika Utara turun menjadi 6,472 miliar dolar AS pada 2020. FCA mengalami kerugian sebesar 1,11 miliar dolar AS di Eropa, menghasilkan 7 juta dolar AS di Amerika Selatan, dan mencatat kerugian sebesar 140 juta dolar AS di Asia.
Merger transatlantik antara FCA dan French Groupe PSA untuk membentuk Stellantis NV tercapai dan rampung pada Januari 2021. [Xinhua]