WARTABUANA – Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) membantah tudingan Satgas Penanganan COVID-19 yang menyebut muncul klaster penularan virus corona di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.
Bantahan itu berdasarkan data FKM-UI yang menyebut kenaikan kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga usai libur panjang 28 Oktober-1 November lalu. Meski terjadi kerumunan saat pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, faktanya belum ada klaster kerumunan Petamburan.
“Menurut saya enggak ada klaster Petamburan, yang positif memang banyak, tapi enggak ada kaitannya dengan klaster kerumunan itu. Kalau klaster keluarga yang berlibur, itu ada,” kata Pandu Riono, Selasa (24/11/2020).
Lebih lanjut Pandu mengatakan, lonjakan kasus di Jakarta justru berasal dari aktivitas libur panjang ketimbang kerumunan di Petamburan. Dari data yang ia miliki, belum ada laporan kasus positif COVID-19 akibat kerumunan yang terjadi di Petamburan, Tebet, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang terjadi karena kerumunan massa saat kedatangan Habib Rizieq tepat di Hari Pahlawan 10 November lalu.
“Menurut FKM-UI dari data yang ada belum ditemukan klaster akibat kerumunan di Petamburan dan Tebet, kenaikan kasus di Jakarta lebih mungkin terjadi akibat dampak libur panjang,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pada Jumat (20/11/2020), menyebut terdapat tujuh orang yang terkonfirmasi positif virus corona di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.
Sementara Kementerian Kesehatan menyatakan, berdasarkan pemeriksaan PCR di Labkesda pada Sabtu (21/11/2020), ada 50 orang terkonfirmasi positif di Tebet dan 30 orang di Petamburan. []