JAKARTA, WB – Ketua Komisi VII DPR-RI, Kardaya Warnika, pesimis terhadap Pembentukan tim reformasi tata kelola migas (RKTM) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Dikatakan pesimis, pasalnya Tim yang dibentuk saat ini tidak mempunyai wewenang tinggi dalam berperan, karena tim tersebut hanya dibentuk oleh badan kementerian semata (ESDM), sedangkan tugas yang dibebankan terlalu berat dengan tujuan ingin memberantas mafia migas.
“Tim ini levelnya terlalu rendah. Dan sama saja dengan tim-tim yang sudah dibuat oleh pemerintah lewat kementerian sebelumnya. Ini adalah tim lama dengan nama yang baru,” ujar Kardaya, saat menjadi pembicara dalam diskusi mingguan bertajuk “Reformasi Migas bukan Basa-Basi” di bilangan Cikini Sabtu (5/12/2014).
Sebelum RKTM dibentuk, kementerian terkait, kata Kardaya, pernah membentuk Tim Percepatan Industri migas dan tugasnya melakukan untuk mereview , namun yang terjadi tetap saja tidak ada hasilnya. Bahkan Kardaya mencibir kalau pemerintah hanya bisa bikin tim tapi lupa cara membubarkan timnya itu.
Hal lainnya yang membuat Kardaya pesimis adalah tim RKTM tidak bisa bekerja secara main tabrak, karena levelnya yang dibawah ESDM, tim ini tidak bisa menabrak pertamina dan juga Petral karena Pertamina berada dibawah naungan kementerian BUMN.
“Tim in dibawah menteri ESDM dan ada koridor-koridorntya. Dia dibawah menteri ESDM dan tidak bisa mengambil kewenangan yang kewenangannya itu berada di bawah kementerian BUMN,” ujar Politisi dari Partai Gerindra ini.
Dia menambahkan, Tim yang dipimpin oleh Faizal Basri itu bisa berperan asal level atau tingkatannya dinaikkan. Jika levelnya lebih tinggi maka tim tersebut bisa melakukan tindakan tampa harus terbentur dengan aturan-aturan atau koridor.
“Maka itu levelnya harus dinaikan, dan kalau mau masukanlah tim ini dibawah presiden, jadi dia bisa menindak hirarki-hirarki yang dibawahnya,” tandas Kardaya. []