JAKARTA, WB – Anggota Komisi 1 DPR RI, Sukamta, meminta agar Indonesia mendesak dunia Internasional untuk segera turun tangan menghentikan pembantaian warga sipil di Ghouta. Pernyataan Sukamta tersebut terkait serangan militer Suriah ke Ghouta timur dalam beberapa hari terakhir.
Dalam insiden tersebut, menurut sumber BBC telah menelan korban jiwa 520 dengan 121 di antaranya adalah anak-anak, serta menyebabkan 393 ribu orang terkepung dan terjebak di antara bunker dan runtuhan bangunan.
“Situasi yang kami cermati dari pemberitaan berbagai media dalam beberapa hari ini atas situasi Ghouta sungguh sangat memprihatinkan. Tindakan pasukan Rezim Assad ini sungguh gila dan biadab,” ujar Sukamta lewat siaran persnya, Selasa (27/2/2018)
Insiden kekerasan tersebut kata dia, semakin menambah kelam daftar tragedi kemanusiaan di Suriah. Dan hal ini dapat membawa Suriah kepada kehancuran total.
“Kami berharap PBB lakukan langkah nyata mengeluarkan resolusi berlakukan gencatan senjata,” jelas Sukamta.
Berbagai pihak perlu segera bersikap atas apa yang terjadi di Ghouta hari ini. Sebagaimana telah dilakukan untuk membantu Rohingya, ummat Islam dan juga Ormas Islam di Indonesia perlu secara bersama-sama memberikan bantuan untuk kaum muslimin di Suriah dan khususnya di Ghauta.
Secara lebih luas Sukamta yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPR RI menyatakan PBB dan juga negara-negara adidaya seharusnya merasa malu atas konflik berkepanjangan di Suriah yang dimulai sejak Maret 2011. Kekuatan dan otoritas yang dimiliki tidak mampu diperankan dengan baik untuk menghentikan konflik atas nama kemanusiaan.
“Jika dihitung, sudah 7 tahun tragedi kemanusiaan terjadi di Suriah. PBB semestinya mampu menekan AS dan Rusia untuk membantu mendinginkan suasana. PBB selama ini terkesan tidak berdaya terhadap kedua negara besar ini yang terlihat ikut memperkeruh konflik dengan berada di belakang faksi-faksi yang bertikai,” jelas Sukamta.[]