JAKARTA, WB – Ketua MPR Zulkifli Hasan dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), oleh Presidium Kaukus Indonesia Hebat, dengan tuduhan melanggar kode etik saat melakukan kunjungan ke Cina 18 September lalu.
Saat itu Zulkifli dituding telah bertemu dengan pengusahan China d forum China Minsheng Investmen Corp dan Maspion Group. Dan pertemuan tersebut dinilai telah melenceng.
“Sudah melenceng mengingat Ketua MPR tak selayaknya memiliki peran seperti Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang harus keliling keluar negeri untuk menarik minat investor,” ujar anggota kaukus Syarief Hidayatullah saat melapor ke MKD, Senin (28/9/2015).
Syarief menuding apa yang dilakukan oleh Zulkifli tersebut jauh melenceng dari jadwal. Investasi dengan pengusaha bukan tugas MPR, tetapi tugas pemerintah.
“Biarkan Jokowi-JK bekerja, jangan membangun kesan seolah-olah Ketua MPR pahlawan dengan berbusa-busa dihadapan pengusaha China. Setop pencitraan, anda sekarang Ketua MPR bukan menteri lagi,” ujarnya.
Mendapatkan laporan tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan pun menanggapinya dengan santai. Ketua umum PAN ini menilai kalau laporan Kaukus Indonesia Hebat tersebut, hal yang biasa.
“Kita harus berpikiran maju. Harus bicara yang penting, jangan yang tak penting,” katanya.
Zulkifli meminta pihak yang melaporkannya untuk tidak membahas hal yang tak penting seperti pertemuannya dengan pengusaha Tiongkok dalam forum China Minsheng Investmen Corp dan Maspion Group.
“Bangsa lain sudah sampai ke luar angkasa, kita kok masih bahas pop-dangdut. Bangsa lain sudah bangun kapal ke luar angkasa, bangun kapal nuklir kita jangan bahas masalah yang tak substansial. Yang penting bagaimana Indonesia ke depan bisa maju,” tandasnya.[]