WARTABUANA – Perjuangan untuk memiliki tubuh langsing memang sangat berat, dan beresiko. Lupakan klinik kecantikan dan sedot lemak, diet cacing pita adalah bentuk diet ekstrim yang dipercaya dijamin sukses keberhasilannya.
Sesuai namanya, diet cacing pita atau tapeworm diet ini menggunakan cacing pita sebagai metode pengurusan tubuh. Anda harus menelan telur cacing pita secara sukarela dan membiarkannya berkembang biak di dalam saluran pencernaan anda. Sangat mengerikan, bukan?
Bagi anda yang belum mengetahuinya, orang yang terinfeksi cacing pita biasanya bertubuh kurus – walaupun punya kebiasaan makan besar. Hal ini diakibatkan pesatnya pertumbuhan cacing pita di dalam pencernaan yang `merebut` sari-sari makanan pada usus.
Sistem parasitisme cacing pita inilah yang diterapkan dalam diet ini. Dengan membiakkan banyak cacing pita dalam pencernaan, si pelaku diet berharap tidak akan pernah gemuk – namun malah bertambah kurus – walaupun makan super banyak dalam sehari.
Cacing pita yang berbentuk pipih dan bisa tumbuh hingga 2 meter merupakan parasit yang berbahaya. Jika dibiarkan dalam waktu lama, cacing ini bisa berkembang biak jadi ratusan di dalam pencernaan manusia.
Cacing ini bisa ditemukan dalam daging sapi dan babi, dan menular ke manusia jika dagingnya tidak matang sempurna saat dikonsumsi.
Jika tangan tidak sengaja tersentuh dengan benda yang terinfeksi telur cacing pita kemudian menyentuh mulut juga dapat menyebarkan parasit ini ke tubuh manusia.
Namun cacing pita bisa jadi masalah besar jika telur-telur dalam jumlah banyak yang diproduksi mereka tumbuh di luar pencernaan. Kenyataannya, cacing pita bisa hidup merusak organ tubuh yang lain – keluar dari sistem pencernaan manusia. Bisa dibayangkan betapa sulitnya `membersihkan` parasit ini jika menyebar ke seluruh tubuh?
Pelaku tapeworm diet ini biasanya menggampangkan resiko yang bisa terjadi karena setelah mencapai berat badan ideal, mereka berpikir tinggal menuju dokter terdekat dan minum obat pembunuh cacing pita.
Jika berjalan sesuai keinginan, that`s good. Namun bagaimana jika pada akhirnya justru terjadi pencemaran cacing pita yang lebih mematikan?
Beberapa bulan lalu, seorang wanita asal Iowa, AS, mengaku sedang dalam perawatan diet cacing pita. Ia sengaja makan daging babi setengah matang untuk segera tertular cacing pipih tersebut. []