JAKARTA, WB – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, membaca Puisi yang berjudul `Tapi Bukan Kami Punya`. Puisi dibacakan dalam Rapimnas Golkar.
Panglima TNI menjadi pembicara dalam Rapimnas Golkar 2017 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5). Di lokasi, Gatot memberikan sejumlah arahan dan materi tentang kesatuan dan keamanan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Gatot berbicara banyak isu bangsa, salah satunya soal pengungsi ilegal. Disela acara, Gatot membacakan puisi berjudul `Tapi Bukan Kami Punya` karya Denny JA. Dia lantas membacakan puisi itu.
“Lihatlah aneka barang, dijual belikan orang. Oh makmurnya, tapi bukan kami punya. Desa semakin kaya tapi bukan kami punya. Kota semakin kaya tapi bukan kami punya,” demikian bunyi penggalan puisi yang dibacakan Gatot.
Gatot pun lalu menyimpulkan isi puisi tersebut. Menurutnya, puisi itu menceritakan soal tangisan di suatu wilayah.
“Ini tangisan suatu wilayah, dulu dihuni Melayu, di Singapura, sekarang menjadi seperti ini (sambil memperlihatan slide tentang pengungsi). Kalau kita tak waspada, suatu saat bapak ibu sekalian, anak cucunya tidak lagi tinggal di sini. Gampangnya, kita ke Jakarta semua teratur rapi, punya Betawi di sana?” ucapnya.
Secara terpisah, aktivis Indonesia Tanpa Diskriminasi, Denny JA mengaku bangga puisinya dibacakan Panglima TNI.
“Saya senang jika semakin banyak pemimpin membaca puisi,” kata Denny.
Dirinya lalu mengutip ucapan John F Kennedy yang terkenal, `Jika saja semakin banyak politisi membaca puisi, dan semakin banyak penyair tahu politik, dunia akan lebih baik`.
Lebih lanjut Denny juga mengapresiasi Jenderal Gatot yang memang peka dengan batin masyarakat.
“Tentu Jenderal Gatot juga merasa isu ketidak adilan sosial adalah penyakit masyarakat,” tuturnya.[]