WARTABUANA – China mengecam keras serta secara tegas menentang mosi Majelis Rendah Kanada terkait Xinjiang, dan telah melayangkan protes keras kepada Kanada, tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Selasa (23/2).
Sang juru bicara menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers ketika mengomentari sejumlah laporan bahwa Majelis Rendah Kanada mengadopsi sebuah mosi yang meminta pemerintahan Trudeau untuk menyatakan bahwa China telah melakukan “genosida” di Xinjiang dan menyerukan tindakan balasan untuk Olimpiade Musim Dingin 2022.
Mosi relevan itu mengabaikan fakta dan akal sehat, serta dengan sengaja merendahkan dan memfitnah China. Mosi tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional serta sangat mencampuri urusan dalam negeri China, ujar Wang dalam konferensi pers.
Mengungkapkan bahwa esensi dari isu terkait Xinjiang adalah kontraterorisme dan deradikalisasi, Wang mengatakan Xinjiang dengan setia menerapkan Rencana Aksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Mencegah Ekstremisme Kekerasan. Xinjiang juga mengambil pelajaran dari praktik serupa di negara-negara lain untuk melakukan deradikalisasi sesuai hukum. Xinjiang sepenuhnya mematuhi prinsip dan semangat dari Strategi Kontraterorisme Global PBB.
Berkat upaya warga dari semua kelompok etnis, Xinjiang melaporkan nol kasus terorisme kekerasan selama lebih dari empat tahun berturut-turut, kata Wang, seraya menambahkan bahwa daerah tersebut mencatatkan stabilitas sosial maupun kemajuan yang stabil, dan warganya menikmati kehidupan serta pekerjaan mereka.
Menurut Wang, populasi etnis Uighur di Xinjiang tumbuh dari 10,17 juta jiwa pada 2010 menjadi 12,72 juta jiwa pada 2018, meningkat 25,04 persen. Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan total populasi Xinjiang maupun pertumbuhan populasi semua kelompok etnis minoritas, serta pertumbuhan populasi etnis Han.
“Fakta telah membuktikan bahwa tidak pernah terjadi genosida di Xinjiang,” sebut Wang. Dia menambahkan bahwa tudingan itu adalah kebohongan terbesar abad ini, yang secara sengaja dilontarkan oleh kekuatan anti-China ekstrem, dan merupakan lelucon konyol untuk mencoreng China.
Wang mengatakan beberapa politisi Kanada secara terbuka melakukan politisasi olahraga, yang bertentangan dengan semangat Piagam Olimpiade dan membahayakan kepentingan gerakan Olimpiade internasional maupun atlet dari berbagai negara.
Wang melanjutkan bahwa beberapa orang di Kanada seharusnya meninggalkan paranoid anti-China dan memperlakukan China secara objektif alih-alih berkutat dalam pemikiran konfrontasi ideologis yang sudah ketinggalan zaman. Mereka seharusnya tidak menempatkan perseteruan politik domestik atau kepentingan partainya di atas hubungan China-Kanada.
“Kanada selalu mengklaim membela nilai-nilai, tetapi salah satu nilai yang paling penting adalah menghormati fakta,” kata Wang.
“Para politisi terkait di Kanada, yang terlibat dalam manipulasi politik dalam isu Xinjiang dengan berkedok hak asasi manusia dan secara terbuka menyebarkan informasi keliru maupun kebohongan, belum pernah berkunjung ke Xinjiang atau bahkan ke China. Ini justru menginjak-injak nilai yang selalu digembar-gemborkan oleh Kanada,” imbuhnya.
Wang menekankan bahwa isu terkait Xinjiang adalah murni urusan dalam negeri China, dan Kanada tidak berhak ikut campur. Tekad China untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasionalnya tidak tergoyahkan.
“China akan secara tegas merespons tindakan apa pun yang merusak kepentingan China,” ujar Wang. [Xinhua]