WARTABUANA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Afrika pada Kamis (18/2) mengatakan dua negara di Benua Afrika yakni Guinea dan Republik Demokratik (RD) Kongo melaporkan 12 kasus virus Ebola dan delapan kematian terkait virus itu sejauh ini.
CDC Afrika, badan perawatan kesehatan khusus dari Uni Afrika, organisasi internasional yang beranggotakan 55 negara, melaporkan tingkat kematian 66,7 persen di kedua negara tersebut.
Angka resmi menunjukkan bahwa RD Kongo melaporkan empat kasus infeksi dan dua kematian, sedangkan Guinea melaporkan delapan kasus infeksi dan enam kematian.
Menurut CDC Afrika, kedua negara yang terdampak virus Ebola tersebut sejauh ini belum melaporkan adanya kasus kesembuhan.
Wabah baru penyakit virus Ebola yang mematikan di dua negara Afrika itu memantik kegelisahan baru bagi Afrika lantaran benua itu masih berjuang mengatasi pandemi COVID-19.
CDC Afrika pada Minggu (14/2) mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan tim ahli pendukung respons darurat di Guinea guna membantu negara itu memerangi wabah Ebola baru.
CDC Afrika juga mengatakan akan menyerukan pertemuan darurat para ahli untuk mengoordinasikan respons darurat dengan lebih baik di Guinea dan negara-negara tetangga di seluruh kawasan tersebut, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Afrika Barat.
Wabah virus Ebola Afrika Barat 2014-2016 merenggut lebih dari 11.300 nyawa, dengan kasus tercatat lebih dari 28.600.
Ebola adalah demam hemoragik sangat menular yang menyebabkan berbagai gejala seperti demam, muntah, diare, nyeri pada tubuh atau malaise, serta dalam banyak kasus menimbulkan pendarahan internal dan eksternal. [Xinhua]