JAKARTA – Jelang pergantian tahun, Indonesia diawali dengan cobaan banjir. Penyebabnya jelas hujan yang terus mengguyur wilayah Jabodetabek yang terjadi sejak Selasa sore (31/12/2019), dengan kategori intensitas tinggi. Alhasil langit malam pergantian tahun yang biasanya semarak dengan lentuman kembang api dan petasan, yang ada hanya guyuran hujan lebat.
Bahkan Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Agus Wibowo menginformasikan kepada awak media setidaknya sudah ada 23 titik yang terendam banjir di Bekasi, dua titik di Bogor dan 17 titik di DKI Jakarta. Masih dalam informasi yang sama diketahui banjir mulai memasuki permukiman warga sejak pukul 02.45 dengan ketinggian beragam mulai 25 hingga 50 centimeter.
Dari data terakhir yang dihimpun BNPB per 6 Januari 2020, banjir kali ini merendam 308 kelurahan dengan ketinggian air maksimum mencapai enam meter. Sementara korban meninggal dunia mencapai 67 orang, dengan jumlah pengungsi sebanyak 36.419 jiwa yang tersebar di 189 titik pengungsian.
Prihatin dengan kondisi bagi para pengungsi, Ceo PT Cashwagon, Asri Anjarsari mengajak jajarannya untuk berbagi kasih dengan korban banjir. Kali ini lokasi yang dipilih kawasan Pangadegan, dan Ciledug, Tangerang, Banten.
“Kami memberikan bantuan sebanyak 380 paket, berupa sembako, popok bayi dan juga popok dewasa disebar dikawasan yang terdampak banjir,” papar Asri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/20).
Ia berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban para korban banjir, khususnya warga Pangadegan dan Ciledug Tangerang.
“Kita berharap pemerintah bisa mencegah atau setidaknya mengurangi dampak banjir. Mungkin normalisasi kali dan juga drainase supaya lebih dalem lagi,” kata Asri.
Seperti diketahui, banjir bukanlah hal baru di Jakarta. Sebelumnya, ada lima banjir besar dalam sejarah DKI Jakarta, yakni pada 2002, 2007, 2013 dan 2014. []