VENEZUELA, WB – Sebagai bentuk penghematan pemerintah terhadap penggunaan energi, pemerintah Venezuela meminta para pegawai negeri sipil (PNS) negaranya untuk mengurangi waktu kerja, yakni menjadi 2 hari seminggu.
Sebelumnya, Presiden Nicolas Maduro sendiri telah memberikan libur tiap hari Jumat kepada 2,8 juta PNS untuk April dan Mei ini. Tujuannya untuk menghemat konsumsi listrik.
“Dua pekan ke depan, kita akan menjadikan Rabu, Kamis, dan Jumat sebagai hari libur untuk pegawai pemerintah,” kata Maduro di sebuah program televisi, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (28/4/2016).
Kekeringan membuat volume air di bendungan-bendungan utama Venezuela berkurang, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kritis. Selain itu kekurangan air dan listrik makin memberatkan 30 juta warga Venezuela, yang tengah menderita karena resesi ekonomi, kurangnya pasokan susu dan obat-obatan, kenaikan harga-harga barang, serta antrean di toko-toko.
Maduro, yang merupakan penerus Hugo Chavez yang meninggal 2013. Maduro tengah mendapat tekanan untuk mundur karena situasi yang terjadi. Pemerintah memulai program rasionalisasi listrik di seluruh Venezuela, kecuali ibu kotanya Caracas. Ini menimbulkan protes-protes di sejumlah kota. Mal-mal diminta menggunakan generator untuk listrik.
Meski hanya bekerja 2 hari seminggu, PNS tetap digaji penuh. Ini menimbulkan kritik keras kepada Maduro. Karena produktivitas PNS jadi menurun. Sementara libur membuat orang dinilai banyak menggunakan listriknya di rumah.[]