JAKARTA, WB – Kepala BPOM, Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M. App. Sc, memerintahkan PT Kalbe Farma untuk menghentikan produksi dan pendistribusian produk obat Buvanest Spinal dan Asam Tanexamat. BPOM juga mendesak perusahaan itu menarik produk tersebut dari pasar.
Ini erkait dengan adanya kasus meninggalnya dua pasien di RS Siloam Lippo Karawaci, Tanggerang, Banten. Berdasarkan hasil investigasi dari tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM, sampul Buvanest yang seharusnya berisi Bipivacaine untuk obat bius ternyata berisi Asam Tranexamat yang biasa digunakan untuk obat mengatasi pendarahan.
“Dari hasil inspeksi pada 18 Maret 2015, kami menginstruksikan kepada PT Kalbe Farma agar melakukan langkah untuk menghilangkan potensi risiko prederan produk yang diproduksi di line 6. Kami meminta PT. Kalbe Farma untuk menghentikan pedistribusian produk yang diproduksi di line 6 dan menarik yang terlanjur di pasaran,” ujar BPOM Roy Sparringa di kantor Kemenkes.
Dia menambakan, pada 17 Februari lalu BPOM membekukan izin edar Buvanest Spinal dan menyegel ruang produksi di line 6. Namun sanksi yang diberikan kepada PT. Kalbe Farma tergolong sanksi administratif. []