JAKARTA, WB – Pemerhati Politik yang juga direktur dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, mengaku mendapat ancaman melalui pesan surat pendek atau short massage service (SMS) yang diterimanya pagi ini, Rabu (4/6/2014).
“Iya pagi ini, saya dapat SMS ancaman terkait surat palsu ke Kejaksaan Agung yang menyebut nama Jokowi dalam kasus Transjakarta,” ujar pengamat yang lebih condong mendukung pasangan Jokowi- JK ini saat dihubungi wartabuana.com.
Pengamat yang juga dosen di Universitas Indonesia itu tidak habis pikir atas ancaman yang dilayangkan secara tiba-tiba. Bahkan dalam isi SMS itu, Boni juga diancam akan dilaporkan ke pihak kepolisian karena telah menuduh bahwa yang melakukan penyebaran isu surat palsu itu adalah timses Prabowo-Hatta.
“Katanya, saya akan dilaporkan ke polisi karena menuduh timses Prabowo-Hatta pelaku pemalsuan surat tersebut,” ujarnya.
Namun begitu, Boni menegaskan untuk tidak akan memperpanjang surat ancaman tersebut. Meski diakui olehnya sudah mengetahui siapa orang yang melakukan ancaman SMS itu. “Udah tau, tapi enggak usahlah diperpanjang,” tandas Boni. []