JAKARTA, WB – Simposium Dunia tahun diselenggarakan di Cairo dengan tema “Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia” yang dilaksanakan pada 23 Juli 2016 – 28 Juli 2016. Simposium Internasional PPI Dunia ini dibuka secara simbolis oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya. Dan dilanjutkan dengan koordinasi Gerakan yang berakhir pada tanggal 6 Agustus 2016.
Dalam diskusi panel, semua peserta simposium sepakat bahwa simposium kali ini tidak lagi merumuskan rekomendasi untuk pemerintah akan tetapi merumuskan gerakan yang dimana dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Indonesia. Gerakan yang mengkolaborasi semua elemen PPI Negara dan BEM, berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata untuk bangsa dan negara. Dari semangat tersebut dirumuskanlah gerakan yang terdiri dari empat sektor yaitu Agama, Pendidikan, Politik dan Ekonomi.
Agama
Di bidang agama, seluruh PPI Negara sepakat membentuk tim media kerohanian di PPI Dunia untuk membentuk buku/video tentang isu-isu agama dan dikemas dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai agama secara utuh bukan berwawasan sempit. Gerakan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam terhadap masyarakat Indonesia dan generasi muda Indonesia untuk dapat ber-agama dan bertanah air Indonesia. Selain itu, dibentuk juga tim kajian yang membehas mengenai radikalisme dan ekstremisme di Indonesia. Diharapkan ke depannya, tim ini mampu memberikan sumbangsih kepada Indonesia dalam memberikan solusi nyata untuk menghadapi maraknya radikalisme dan ekstremisme
Pendidikan
Di forum pendidikan, PPI Negara dan BEM merumuskan gerakan yang sinergi, berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi rakyat Indonesia. Gerakan pembangunan 100 sekolah dasar dan perpustakaan adalah gerakan utama yang diinisiasi mengingat standart infrastruktur pendidikan yang kurang merata merupakan isu yang harus diperhatikan. Selain itu, pengumpulan koin untuk guru juga diinisiasi untuk mengkritik pemerintah mengingat kesahjateraan guru di daerah terpencil yang sangat memprihatinkan. Mahasiswa Indonesia di luar negeri juga ikut ambil bagian, mereka berkomitmen untuk datang langsung ke SMA-SMA tertinggal memberikan semangat dan harapan kepada siswa-siswa SMA agar berani menggapai mimpi meskipun terbelunggu kondisi yang tidak jarang membelenggu mereka
Politik
Di ranah politik, Gerakan Separatis Papua Barat dan Munculnya gerakan anti demokrasi di berbagai negara di dunia (terutama timur tengah) menjadi fokus tersendiri bagi mahasiswa Indonesia se-Dunia. Oleh sebab itu dibentuklah tim kajian papua dan juga mengadakan kegiatan lintas budaya dengan bertemakan demokrasi di Indonesia di setiap negara
Ekonomi
Di panel ekonomi, mahasiswa Indonesia se-Dunia berencana membentuk desa binaan dengan kerjasama LPPM IPB, UIN Jakarta, UIN Palembang, UNPAD, UGM. Selain itu untuk memperkuat ekonomi, mereka mengadakan Summer vacation collaboration antara PPI and BEM dengan memberikan kontribusi nyata dalam program BINA Desa
Dengan perumusan gerakan tersebut, mahasiswa Indonesia se-Dunia berharap bahwa mahasiswa tidak hanya pandai beretorika akan tetapi mereka juga tidak segan juga untuk turun langsung ke akar permasalahan dan memberikan solusi nyata. []