JAKARTA, WB – Politisi Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin dengan gamblang mengatakan kalau setiap kekuasaan dimanapun disebuah negara, maka kekuasaan itu akan selalu dekat dengan sifat korup dan otoriter.
Hal itu pun juga diakui Ali saat kepemimpinan pasangan presiden-wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya.
“Berbicara kekuasaan itu tidak terlepas dari sifat korup dan otoriter. Jadi tidak mustahil kalau kepemimpinan Jokowi nanti memimpin dengan cara yang otoriter dan banyak terjadi korupsi,” ujar politisi yang kerap mengenakan surban dikepala ini, dalam diskusi `Peta Politik Pasca Pilpres` di bilangan Cikini, Sabtu (23/8/2014).
Ali beralasan, sikap otoriter dan prilaku korupsi bukan asal main ucap dan membuat kekhawatiran dipemerintahan Jokowi-JK kelak, namun sikap otoriter dan korup itu akan terwujud dengan sendirinya dari janji-janji saat. kampanye.
“Banyak janji-janji manis dalam kampanye. adalah manis dan angin-angin segar, dan untuk itu perlu ada yang mengontrol,” paparnya.
Atas alasan itu pun, politisi kelahiran Fakfak ini keukeuh menyatakan sikap
akan berada di luar parlemen dan memilih menjadi penyeimbang dalam Koalisi Merah Putih.
“Kita menjadi penyeimbang dan bukan oposisi. Tidak ada kata oposisi dalam sistem presidensil. Koalisi Merah Putih ini jadi kita berikhtiar menjaga (pemerintah) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkas Ali. []