JAKARTA, WB – Banjir terjadi di Kabupaten Malang pada Minggu (10/7) pada pukul 22.00 WIB. BPBD Malang melaporkan banjir terjadi di Dusun Krajan Tengah, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. BPBD setempat masih mendata kerugian materiil.
“Banjir yang diakibatkan debit air Sungai Sitiarjo meluap hingga setengah tebing sungai. Anak sungai juga meluap ke arah jalan dengan ketinggian 0,5 meter. BPBD menginfokan akses jalan dari arah Pasar Sitiarjo ke barat/ Gunung Tumo terputus genangan air sungai kecil, untuk pasar sitiarjo ketinggian air 0,5 – 1 m yang di sebabkan meluapnya aliran sungai kecil di timur pasar karena tidak muatnya gorong-gorong di depan pasar,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Jakarta, Selasa (12/7).
Di samping itu, genangan terjadi di beberapa titik karena luapan saluran irigasi seperti di sekitar Tugu Sitiarjo dan lapangan Sitiarjo. Namun demikian banjir telah surut dini hari tadi.
Masih di Kabupaten Malang, longsor terjadi di titik jalan menuju Desa Lebakharjo, Ampelgading pada Minggu (10/7) pukul 23.30 WIB. Tidak ada korban pada insiden ini dan BPBD masih melakukan pendataan kerugian materiil. Longsor berdampak pada akses jalan menuju Lebakharjo tertutup pada dua titik (Kemantren dan Tumpak Harapan).
Sementara itu, BPBD Lumajang melaporkan insiden tanah longsor terjadi di Desa Sumberwuluh, Candipuro pada Minggu (10/7), pukul 21.30 WIB. Desa yang berada pada Km 58 arah Lumajang mengakibatkan kemacetan lalu lintas pada jalur Lumajang – Malang. Namun demikian, jalur ini sudah dapat dilalui setelah personel gabungan membersihkan material longsor yang menutup akses jalan. BPBD setempat melaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil.
“Menghadapi peristiwa banjir dan longsor, masing-masing BPBD telah merespon secara cepat dengan dukungan berbagai pihak seperti TNI, polisi dan dinas terkait. Penanganan di lapangan masih dilakukan seperti pendataan kerugian. BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada menghadapi potensi bahaya banjir dan longsor, khususnya di wilayah dengan intensitas hujan tinggi,” pungkas Sutopo. []