JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor bencana banjir bandang dan longsor di beberapa wilayah pada hari ini (11/7). Bencana tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang turun pada malam (10/7) hingga pagi ini. Wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terdampak hujan berintensitas tinggi berlokasi antara lain Lumajang, Mojokerto, Trenggalek, dan Malang.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto melaporkan insiden banjir yang terjadi di Dusun Sumberwaru, Kembangsari, Ngoro, Mojokerto pada Senin (11/7), pukul 01.00 WIB. Banjir dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang dimulai sejak Minggu (10/7), pukul 21.00 WIB. Hujan mengakibatkan debit sungai meluap hingga jalan raya dan rumah warga. BPBD mencatat 270 KK terdampak banjir dengan ketinggian hingga 1 meter,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Jakarta, Selasa (12/7).
Selain itu, akibat peristiwa tersebut dua mobil dan 270 rumah warga terendam banjir. Namun demikian banjir terpantau surut pada pukul 05.00 WIB.
Sementara itu, banjir dan longsor terjadi di wilayah Kecamatan Munjungan, Trenggalek pada Senin (11/7), pukul 02.00 WIB. BPBD Trenggalek memantau air telah surut pada pukul 04.00 pagi ini. Dampak bencana banjir mencakup lima dusun (diantaranya Dusun Pager, Gunung, Krajan, Domerto, Janti) di Desa Tawing, Munjungan, Trenggalek, sedangkan longsor di Dusun Podang dan Bendoroto, Munjungan dan Trenggalek.
Banjir di wilayah Munjungan merusak lahan pertanian dengan rincian Desa Bangun 2 ha, Bendoroto 5 ha, Tawing 7 ha, Munjungan 3 ha. Longsor di Dusun Podang berdampak kerusakan di SDN 1 Bendoroto, seperti 6 kelas, perpustakaan, dan fasilitas lain rusak. Bangunan yang tersisa tidak layak digunakan.
“Kerugian lain di dusun ini terjadi pada jembatan yang memiliki panjang 15 meter. Kerugian jembatan ambles ditaksir sekitar Rp 1 milyar,” pungkas Sutopo. []