WARTABUANA – Balok kontinu (continuous beam) DK20+156 (69+128+71) m dengan bentang terbesar di sepanjang penjajaran Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung berhasil ditutup dengan aman dan presisi tepat pada Senin (8/3), menandai kemajuan signifikan pada tahapan krusial dan sulit dalam proyek pembangunan jalur kereta cepat ini.
Panjang total balok kontinu rangka kaku (rigid frame continuous beam) DK20+156 ini adalah 273,6 meter, dengan panjang bentang utama 128 meter, tinggi tiang jembatan utama 25,5 meter, dan tinggi balok 9,2 meter. Balok kontinu ini merupakan yang terbesar dari keseluruhan penjajaran jalur tersebut, dibuat dengan metode canggih pengecoran kantilever menggunakan travelling carriage.
Karena melintasi jembatan kabel pancang persimpangan jalan tol dan dua ramp, di tambah lagi lalu lintas jalan tol tersebut padat, lingkungan konstruksi rumit dan risiko keselamatannya tinggi.
Kecuali keamanan diprioritaskan, konsorsium China dalam konstruksi ini juga menerapkan prinsip terlokalisasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya setempat. Selama periode puncak konstruksi, lokasi konstruksi ini mempekerjakan lebih dari 120 tenaga kerja lokal, yang dipimpin oleh 28 personel ahli teknis dan rekayasa asal China.
Melalui operasional praktis dan pelatihan di lokasi, pembangunan ini telah melatih banyak tenaga professional lokal dalam konstruksi balok kontinu. Selama masa epidemi, departemen proyek ini mengambil langkah tegas guna memastikan keamanan pencegahan epidemi dan mencatat rekor penyelesaian sepasang segmen dalam waktu 10 hari.
Hingga saat ini, terdapat 28 balok kontinu di keseluruhan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan 14 di antaranya telah rampung terpasang. Khususnya, jembatan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung No. 2 dan No. 3, yang ditanggung jawab oleh tim proyek POWERCHINA, mencakup 25 balok kontinu, di mana hampir separuh dari pekerjaan konstruksinya telah tuntas.
Menghadapi dampak situasi epidemi yang terus berlanjut di Indonesia, semua pihak yang terlibat dalam konstruksi proyek ini di satu sisi menjalankan upaya pencegahan dan pengendalian epidemi, di sisi lain terus melaksanakan konstruksi proyek, mengoptimalkan pengaturan maupun pengorganisasian konstruksi secara ilmiah dan masuk akal, terus mendorong konstruksi proyek sesuai rencana, dan mencapai kemajuan positif.
Menghubungkan ibu kota Jakarta dan Bandung, kota terbesar keempat di Indonesia, Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini menjadi jalur kereta cepat standar 350 km/jam pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan total panjang lintasan 142,3 kilometer.
Setelah selesai dibangun dan mulai dioperasikan nanti, waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung akan dipangkas dari tiga jam lebih menjadi 40 menit, yang akan sangat meningkatkan kondisi lalu lintas lokal, memfasilitasi perjalanan warga, dan menggerakkan pembangunan maupun peningkatan industri di sepanjang jalur tersebut. [Xinhua]