WARTABUANA- Junk food atu biasa disebut makanan cepat saji sanagt disukai semua kalangan terutama remaja. Untuk mendapatkan makanan ini sangat mudah dan rasanya juga sangat lezat.
Menurut sebuah penelitian, Junk food memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan psikologis dan mental seseorang. Makanan ini tidak hanya membuat Anda gemuk, tetapi juga dapat memberikan efek buruk pada kesehatan mental Anda.
Mengkonsumsi junk food berebihan dapat membuat anda mengalami berbagai macam penyakit. Ini dia bahayanya:
Gangguan mental
Junk food mengandung banyak lemak trans yang mempengaruhi neurotransmitter otak. Orang yang mengonsumsi lemak ini dalam jumlah tinggi dapat menderita gangguan mental seperti depresi dan Alzheimer. Hal ini dikarenakan mereka tidak makan cukup vitamin dan mineral yang hanya terdapat pada makanan segar. Junk food juga mempengaruhi hormon dan juga pasokan darah ke otak. Inilah yang menyebabkan kerusakan pada otak.
Peningkatan resiko kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk food sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.
Ketidakseimbangan dalam otak
Junk food mengandung campuran lemak yang beracun dan tidak sehat, pewarna buatan, karbohidrat olahan, dan pengawet yang mengarahkan Anda pada ketidakseimbangan mental. Makanan ini dapat mempengaruhi hormon yang menyebabkan gangguan mental. Makanan ini juga membuat gangguan mental sulit disembuhkan. Jadi, cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menanamkan kebiasaan makan makanan yang sehat.
Peningkatan resiko gangguan ginjal
Saat kita mengkonsumsi junk food seperti kentang goreng maupun keripik yang rasanya begitu memanjakan lidah, tanpa kita sadari kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini. Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.
Obesitas
Obesitas menjadi masalah yang sering dihadapi oleh orang yang sering mengkonsumsi junk food. Junk food memiliki kandungan lemak, garam, dan gula yang berlebihan, yang akibatnya tubuh kesulitan untuk mencernannya.
Karena kandungan tersebut sulit untuk dicerna tubuh, mengakibatkan zat makanan tersebut mengendap di dalam tubuh. Hal inilah yang memicu timbulnya obesitas (kegemukan) pada seseorang.
Pada bahan yang digunakan untuk junk food (juga termasuk bumbunya), biasanya mengandung kadar lemak jenuh yang sangat tinggi.
Merusak hati
Mengkonsumsi junk food selama periode waktu tertentu dapat memiliki efek yang merugikan pada organ hati, hal ini serupa dengan efek yang ditimbulkan pada seorang pecandu alkohol. Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi junk food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu. Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.
Masalah pada sistem pencernaan
Para pecandu junk food beresiko tinggi mengalami gangguan pencernakan (seperti sindrom iritasi usus). Pada makanan junk food, lebih banyak mengandung kalori dari pada nilai nutrisi baik bagi tubuh.
Ketika mengkonsumsi junk food yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut, akibatnya meningkatkan produksi asam di dalam tubuh.
Zat-zat yang ada di dalam junk beresiko tinggi akan mengiritasi lapisan lambung, yang mengakibatkan terjadinya gangguan pencernaan.
Selain itu, miskinnya kandungan serat di dalam kandungan junk food, mengakibatkan terhambatnya kerja pencernaan, serta meningkatkan resiko sembelit dan wasir.[]