JAKARTA, WB – Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengunggah lewat facebook foto-foto badan bodi pesawat yang diklaim sebagai pesawat AirAsia QZ8501 yang sedang dicari-cari keberadaannya.
Foto-foto yang diabadikan dengan ROV (Robotic Operated Vihacle) itu memperlihatkan potongan badan pesawat jenis Airbus b320 itu dengan nomor registrasi pesawat PK-AXC berikut tagline AirAsia `Now Everyone Can Fly` di badan pesawat.
“Kepala AL RADM Lai Chung Han baru saja menginformasikan saya bahwa salah satu kapal SAF (Singapore Armed Force), MV Swift Rescue telah menemukan bodi pesawat AirAsia di Laut Jawa,” tulis Hen dalam laman Facebooknya, Rabu (14/1) pukul 17.00 WIB.
Informasi penemuan itu disebarkan Hen sebelum Kabasarnas Marsdya FH Bambang Soelistyo mempublikasikannya penemuan tersebut. Meski demikian, Basarnas mengaku tidak mempermasalahkannya.
“Nggak apa-apa, kita harus kasih kesempatan, dia kan punya alat yang canggih. Dia (Singapura) dari awal sebenarnya sudah declare bisa deteksi sampai 3.000 meter. ROV (Robotic Operated Vihacle) kita visibility-nya cuma 300 meteran,” ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Rabu (14/1/2015).
Sebenarnya, beberapa kapal Indonesia telah memberikan hasil yang sama sebelum Kapal Singapura MV SWIFT masuk ke area pencarian. Sayang hasil side scan yang didapat hanya terlihat bayangan samar.
“Gambarnya tidak jelas padahal dia sudah 3 dimensi itu dari Geo Survey, jadi cuma bayangannya. Deteksi sonar sudah mengangkat, side scan nggak jelas, ROV yang turun juga nggak jelas. Kelihatannya merah semua. Metal semua karena sudah terkubur lumpur,” tutur Supriyadi.
Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis, mengatakan di lokasi temuan badan pesawat saat ini terpantau hujan, dan potensinya masih bertahan hingga siang.
Secara umum, Lukman Soleh mengatakan memang kondisi cuaca hari Kamis berpotensi hujan. Namun diharapkan tidak sampai mengganggu kegiatan pengangkatan badan pesawat mengingat menjelang siang cuaca masih memungkinkan untuk proses evakuasi.
Hujan, menurut dia, juga berpotensi terjadi di sektor pencarian lain. Kondisi gelombang maksimum laut di daerah fokus pencarian mencapai1,5 hingga 2,5 meter, sedangkan kecepatan arus mencapai 10 hingga 40 sentimeter per detik.
Menurut Soelistyo, badan pesawat AirAsia QZ8501 bisa diangkat ke permukaan jika jenazah korban tidak bisa diambil oleh para penyelam. “Dengan sasaran mencari jenazah korban yang bisa saja terjebak di badan pesawat, kalau kemudian penyelam kesulitan maka kita angkat bodi dan sayap pesawat,” katanya.
Bambang belum dapat memastikan ada korban terjebak dalam badan pesawat yang baru saja ditemukan tim SAR gabungan karena jarak pandang di dalam laut sangat terbatas. []