WARTABUANA – Asia, khususnya Asia Timur, kian berkembang menjadi salah satu pusat inovasi paling aktif di dunia, dengan China menonjol sebagai promotor inovasi utama di kancah global, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (2/12) oleh Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA).
Kapabilitas inovasi dan teknologi telah menyebar dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang, terutama China dan negara-negara Asia Tenggara, yang kemajuan luar biasanya di bidang ini sesuai dengan investasi mereka, ungkap Laporan Forum Boao untuk Inovasi Asia 2020.
Pusat dan kota inovasi global juga cenderung berkumpul di satu titik, dengan inovasi paling aktif ada di Eropa Barat, Amerika Utara, dan khususnya Asia Timur, lanjut laporan itu.
China berkembang menjadi lebih inovatif, sebut laporan itu, mengutip Indeks Inovasi Global dari Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia yang menunjukkan bahwa pada 2019 dan 2020, China menempati peringkat ke-14 dunia. Ini menjadikan China sebagai satu-satunya perekonomian berpendapatan menengah yang masuk dalam daftar 30 negara paling inovatif di dunia.
Sekretaris Jenderal BFA Li Baodong menyampaikan bahwa kemajuan luar biasa China ini dicapai berkat dukungan menyeluruh dari pemerintahan di level atas hingga bawah melalui kebijakan yang jelas dan konsisten, inisiatif dari level bawah hingga level atas oleh perusahaan-perusahaan yang dinamis, serta peningkatan kapabilitas inovasi yang difasilitasi oleh globalisasi dan pembangunan berorientasi internasional.
“China telah menjadi promotor inovasi utama di kancah global yang secara bertahap menggeser fokus dari kuantitas inovasi ke kualitas serta dampak inovasi,” kata Li.
Perekonomian-perekonomian Asia menganggap inovasi penting secara strategis dan berinvestasi di dalamnya, tunjuk laporan tersebut, yang menambahkan bahwa kawasan Asia-Pasifik telah menjadi pasar terbesar di dunia untuk industri budaya maupun kreatif.
Sementara itu, kota-kota Asia berlomba-lomba menjadi pusat inovasi, urai laporan tersebut. Menurut Nature Index 2018 Science Cities, sebuah suplemen di dalam jurnal ilmiah Nature, hanya dalam kurun setahun, jumlah pusat inovasi di China tumbuh dari tujuh menjadi 18.
Laporan itu juga menyoroti sembilan teknologi dengan potensi terbesar dan prospek aplikasi yang paling menjanjikan di Asia, yakni kecerdasan buatan, 5G, robot industri, rantai pasokan cerdas, teknologi pembayaran seluler, teknologi retail baru, teknologi biomedis, teknologi energi digital, dan teknologi tata kelola lingkungan. [xinhua]