JAKARTA, WB – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono menganalogikan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini seperti ibadah haji yang dijubeli jutaan manusia. Dalam satu waktu sama dengan the greatest festival.
“Kalau ada kepadatan menurut saya karena memang seperti orang naik haji. Jadi dalam satu waktu, sama dengan the greatest festival. Ini bukan excuse,” kata Basuki seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Selasa (12/7).
Ke depan, bila hasil evaluasi arus mudik dan arus balik tahun ini ternyata tempat istirahat menjadi salah satu sarana yang perlu ditambah jumlahnya, maka akan dilakukan penambahan. Ini agar penumpukan manusia di tempat istirahat bisa dikurangi.
Menurutnya kelancaran arus mudik dan balik dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama penyediaan prasarananya, kedua rekayasa lalu lintas dan ketiga perilaku pengemudinya.
“Sekarang prasarana sudah given. Contohnya bila Jembatan Sipait di Pekalongan tidak selesai pasti lebih parah kemacetannya. Sekarang tinggal rekayasa seperti penambahan gardu dan contraflow,” tandas Basuki. []