JAKARTA, WB – Menenangkan anak yang sedang tantrum atau ngamuk hampir semua orang tua mengalaminya. Anak menangis-nangis sambil teriak-teriak dan menendang-nendang di rumah atau di tempat umum karena keinginannya tidak tercapai atau kemauannya tidak dituruti, atau bahkan ketika usahanya gagal.
Psikolog dan Trainer Yayasan Kita dan Buah Hati Perwitasari memberikan kiat dan solusi untuk masalah tersebut. Menurutnya saat mengahadapi anak yang sedang mengamuk biasakan diri kita menerima dan menamai perasaannya. “Wow adek suka sekali ya? ooh adek marah ya? kesel sama bunda?” kata Perwitasari memberikan contoh seperti dilansir dari laman fanpage facebook Yayasan Kita dan Buah Hati.
Perwitasari menambahkan anak dapat dididik untuk mengendalikan diri sejak ia bisa diajak berdialog. Selanjutnya latihlah anak anda untuk mengendalikan diri dimulai dari teladan.
“Selanjutnya biasakan diri kita membaca bahasa tubuh dan mendengar aktif saat anak sedang bermasalah. Misalnya dengan berkata kepada anak kita “Kelihatannya adek sedih sekali” mau cerita nak?” tutur Perwitasari.
Langkah selanjutnya papar Perwitasari adalah dengan membiasakan bicara dengan kalimat tanya meski ia belum bisa menjawab untuk mematangkan otak bagian pengendalian diri.
“Biasakan anak berlatih mandiri agar ia paham bahwa sebuah tindakan perlu proses dan waktu,” kata dia seraya menambahkan sepakati aturan dan konsekuensi. Sampaikan mengapa dan terapkan dengan konsisten.
Kemudian ajarkan anak bahwa apa yang ia inginkan tidak selalu didapatkan saat itu juga. Dengan memberi jeda antara permintan dengan dipenuhinya.
“Tidak selalu mengabulkan keinginannya. Sampaikan dengan lembut dan bahasa tubuh bersahabat alasan mengapa tidak dikabulkan,” harapnya.
Solusi selanjutnya yaitu latih anak tentang keteraturan dan pengelolaan waktu dengan membuat rutinitas yang disepakati bersama sehingga ia lebih mudah mengontrol dirinya.
“Kemudian lakukan permainan, olahraga dan ibadah yang melatih anak mengendalikan diri seperti petak umpet, yoga, sholat dan puasa,” terangnya.
Saat anak sedang bermasalah sambung dia ajaklah berbicara untuk melatih ia memutuskan sendiri perilakunya setelah perasaannya diterima. “Bukan karena ingin hadiah atau takut hukuman tapi karena ia paham apa yang harus ia lakukan,” ajak Perwitasari yang juga mengimbau kepada opang tua untuk bisa mengatasi emosi negatif.
“Kenali tandanya, teladankan dan ajarkan bagaimana senang, belajar ungkapkan perasaan dengan kata-kata, alihkan pada hal positif dan yang terpenting jangan lompati tahapannya,” pungkas dia. []