JAKARTA, WB – Setelah sekian lama `terbenam`, KPK mulai unjuk gigi lagi. Lembaga anti rasuah itu menangkap tangan anggota DPR RI dari PDIP berinisial “H” saat sedang transaksi suap di sebuah hotel mewah di Sanur, Bali, Kamis (9/4/2015) malam.
Dari tangan politisi partai pendukung pemerintah itu diamankan sejumlah uang senilai ratusan juta rupiah. Penyidik KPK masih mendalami motif pemberian uang suap itu dan mengembangkan kasus ini dengan mengincar semua pihak yang terlibat.
Berdasar informasi yang dihimpun redaksi, tim penyidik KPK yang sudah membuntuti anggota dewan itu sejak beberapa waktu yang lalu. Saat transaksi suap dilakukan, tim langsung melakukan penggerebekan.
Terduga suap itu langsung diterbangkan dari Bali menuju Jakarta. Diperkirakan, pagi ini sudah sampai ke gedung KPK untuk langsung menjalani pemeriksaan intensif selama 1×24 jam.
Selain menyita uang senilai ratusan juta rupiah, tim KPK juga menyita satu unit mobil Mercedes Benz terkait penangkapan seorang anggota DPR di Bali. Mobil warna putih itu kini sudah berada di basement KPK.
Jumat (10/4/2015) dinihari, mobil Mercedes Benz berpelat B 1183 RFD sudah terparkir di basement gedung KPK. Untuk diketahui, mobil-mobil yang diamankan dalam proses penangkapan memang biasanya diletakkan di basement KPK.
Terkait operasi tangkap tangan itu, politisi PDIP Eva Kusuma Sundari membantah jika terduga kasus suap adalah anggota DRP RI berinisial “H”. Eva menyebut orang itu merupakan kader asal Maluku.
“Dia itu orang DPRD Maluku, jadi bukan DPR,” kata Eva, Jumat (10/4/2015).
Hari ini rencananya PDIP akan langsung menggelar konferensi pers terkait hal tersebut. Eva menegaskan bahwa partainya akan tegas memecat kader yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
“Nanti akan langsung dipecat. Tunggu saja nanti. Nanti yang mengumumkan rencananya Pak Ahmad Basarah, Wasekjen,” ucap Eva.
Konferensi pers sendiri akan dilangsungkan di Bali. Kebetulan saat ini para elite PDIP masih berkumpul di Bali dalam rangka kongres. []