WARTABUANA – Raksasa e-commerce China, Alibaba, dikabarkan telah membatalkan rencananya untuk membuka 1 juta pekerjaan di AS. Hal tersebut dipicu perang dagang antara AS dan China.
“Komitmen ini didasarkan pada kerja sama China-AS yang bersahabat, dasar pemikiran rasional dan obyektif perdagangan bilateral,” kata Jack Ma, bos Alibaba kepada Xinhua, seperti dikutip dari VOA, Jumat (21/9/2018).
“Situasi saat ini telah menghancurkan dasar pemikiran semula. Tidak ada cara untuk memenuhi janji itu,” tambahnya.
Ma awalnya berjanji akan memacu pertumbuhan lapangan kerja dengan mengizinkan usaha kecil dan petani AS menjual barang-barang mereka di Alibaba, yang merupakan salah satu pengecer online terbesar di dunia. Janji itu dilontarkan ketika ia mengunjungi Presiden Donald Trump dua tahun lalu.
Trump memberlakukan tarif impor 10% atas barang China senilai US$200 miliar pada Senin (11/9/2018), dan mengancam akan menetapkan pajak impor tambahan senilai US$267 miliar jika China berusaha membalas.
China memberlakukan tarif impor sekitar US$60 miliar terhadap produk AS keesokan harinya seperti yang direncanakan semula, meskipun jumlahnya lebih kecil.